SANGATTA. Kutai Timur (Kutim) sebagai tuan rumah penyelenggaraan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kaltim 2018 masih memerlukan banyak venue pertandingan guna memenuhi persyaratan pelaksanaan even olahraga empat tahunan itu. Diperkirakan, untuk membangun berbagai fasilitas itu, diperlukan dana sekitar Rp 200 miliar yang akan digunakan untuk membangun fasilitas itu tahun depan.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kutim Suprihanto mengaku, di APBD 2017, Pemkab diperkirakan akan menyiapkan dana Rp 150 miliar untuk pembangunan venue. Meskipun pelaksanaan Porprov tinggal setahun lagi, namun dia optimistis pembangunan venue terselesaikan.
"Ini kan pekerjaan provinsi, Kutim sebagai tuan rumah. Karena itu Kutim siapkan anggaran Rp 150 miliar, untuk membangun venue yang belum ada. Sedangkan sisanya, Rp 50 miliar, itu ditanggung provinsi," katanya.
Namun diakui, anggaran itu masih tergantung juga dengan APBD Kutim. Kalau memang pendapatan Kutim memungkinkan, maka anggaran itu bisa dipenuhi.
Dikatakan, fasilitas yang akan dibangun sudah tidak banyak lagi, karena sudah banyak bangunan yang bisa dimanfaatkan nantinya.
Dijelaskan, dari anggaran Rp 200 miliar, nantinya akan digunakan untuk membangun fasilitas indoor dan outdoor. Pasalnya, tinggal itu yang belum dimiliki Pemkab Kutim.
"Kalau seperti bulu tangkis, stadion sepak bola, sudah ada. Beberapa gedung serba guna lainnya, tinggal dimanfaatkan saja nanti," katanya.
Namun menurut Suprihanto, pihaknya belum mengetahui secara pasti, apa saja yang akan dibangunkan Pemprov Kaltim. Sebab, hal itu masih akan dirundingkan dulu. Termasuk mana yang jadi domain Pemkab Kutim dan Pemprov Kaltim.
"Kita sudah bersurat ke DPRD dan Pemprov Kaltim, bahwa masih ada venue yang belum ter-cover anggaran Pemkab Kutim, yang diharapkan dibangun dari dana APBD I," katanya.
Dikatakan, anggaran Rp 150 miliar di APBD Kutim 2017 dan Rp 50 miliar dari provinsi, diharapkan akan digunakan membangun venue tahun 2017. Karena semua venue sudah harus rampung akhir tahun 2017. (jn/agi)