Keterlibatan Ibu Pembunuh Didalami

- Rabu, 25 November 2020 | 11:00 WIB
Dua tersangka
Dua tersangka

SAMARINDA - Pernyataan Jusman (22), ke Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) adalah untuk menjenguk neneknya yang sedang sakit, diyakini polisi hanya sebagai alibi eksekutor utama perampokan yang berujung tewasnya Gusti Dwi Prasojo (18), karena sengaja diceburkan ke Sungai Mahakam.

Keyakinan polisi meruntut dengan adanya tindakan Jusman, yang mana menjual ponsel Vivo milik Gusti kepada Sariah, ibunya sendiri seharga Rp 400 ribu. Uang tersebut Rp 100 ribunya diberikan kepada pelaku Aspiansyah (21), dan sisanya dipergunakan untuk membeli tiket kapal KM Aditiya.

Polisi bahkan mensinyalir adanya keterlibatan Sariah, dengan sengaja membantu dan menyuruh Jusman untuk kabur ke Sulawesi. Dugaan itupun saat ini tengah didalami kepolisian.

"Pelaku (Jusman, Red) adalah residivis. Tentu dia memiliki niat itu (kabur, Red). Apalagi setelah mengetahui korban (Gusti, Red) yang didorongnya ke sungai bersama dengan pelaku lainnya yaitu Aspiansyah, hilang dan ditemukan meninggal dunia," beber Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Arif Budiman, melalui Kasat Reskrim, Kompol Yuliansyah, siang kemarin.

Yuliansyah mengatakan, keterlibatan Sariah bisa saja ada. Apalagi dengan adanya bukti ponsel Gusti, yang disita dari tangannya.

"Itu yang masih kami dalami. Sejauh apa keterlibatannya. Untuk sementara ini masih kami jadikan saksi (Sariah, Red)," ujar Yuliansyah.

Sementara itu lanjut Yuliansyah, dalam pemeriksaan lanjutan sejauh ini penyidiknya belum menemukan adanya motif lain dari kejadian yang terjadi pada Selasa dini hari (17/11) lalu itu.

"Masih tetap pemalakan, perampokan yang menghilangkan nyawa seseorang. Dan untuk kedua pelaku juga sudah kami tetapkan sebagai tersangka dengan pasal 365 KUHP tentang Pencurian dengan Kekerasan, junto pasal 339 KUHP tentang Pembunuhan yang disertai dengan tindak pidana lain," tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, tim gabungan Macan Borneo Polresta Samarinda, Jatanras Polda Kaltim, Polsek Samarinda Ulu dan Seberang, telah berhasil meringkus dua pelaku pemalakan dan pembunuhan terhadap Gusti.

Keduanya ditangkap di dua tempat berbeda. Jusman di Parepare, Sulsel sedangkan Aspiansyah di Samarinda Seberang.

Dari penangkapan itu polisi menyita dua unit ponsel, uang tunai sisa penjualan ponsel Rp 150 ribu, badik dan beberapa lembar pakaian.

Selain menghabisi Gusti. Jusman dan Aspiansyah, juga sempat melakukan penjamberan ponsel di Jalan Datu Iba, Kelurahan Sungai Keledang, Kecamatan Samarinda Seberang, malam setelah memalak Zidan dan Gusti di tepi Sungai Mahakam, Jalan RE Martadinata, Kelurahan Teluk Lerong Ilir, Kecamatan Samarinda Ulu.(oke/kpnn)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Pengedar Kabur, Orang Suruhan Diringkus

Rabu, 17 April 2024 | 09:34 WIB

Sepeda Motor Dikembalikan Sindikat Penipu

Senin, 15 April 2024 | 15:15 WIB

Lima Rumah Hangus di Lok Bahu, Polisi Selidiki

Sabtu, 13 April 2024 | 15:35 WIB
X