Hasil laut di perairan Berau tak perlu diragukan, terutama ikan di Maratua, sangat melimpah. Dalam kurun setahun, ratusan ton kerapu diekspor ke luar negeri.
TANJUNG REDEB – Dijelaskan Kepala Bidang Penguatan Daya Saing, Dinas Perikanan Berau Dewi, setiap bulan dilakukan ekspor kerapu ke Hong Kong. Ekspor itu dilakukan sebulan sekali. "Saat ini hasil laut yang langsung diekspor dari Berau ke luar negeri hanya ikan kerapu," ujar Dewi.
Pasalnya, terkait beberapa komoditas hasil laut lain tidak bisa diekspor langsung, karena kendala izin dan proses pengiriman. "Untuk ikan kerapu kenapa bisa langsung diekspor, karena kapal dari Hong Kong yang langsung mengambil ke Pulau Maratua," katanya.
Saat ini kapal dari luar negeri hanya bisa bersandar di beberapa dermaga di Indonesia. Ada empat dermaga yang bisa dilakukan pemuatan ikan, salah satunya di Pulau Maratua. Jadi, dari beberapa nelayan di Kaltim, mereka mengumpulkan kerapu di Pulau Maratua.
"Jadi, seperti dari Bontang, atau beberapa wilayah lainnya dijadikan satu di penampungan yang ada di Maratua, dalam sebulan sekali bisa 10 ton lebih ikan yang dikirim ke Hong Kong," ucapnya.
Dengan adanya pesawat kargo yang diwacanakan mendarat di Berau, Dewi berharap ke depannya mempermudah komoditas laut lainnya yang akan dikirim ke luar negeri atau luar daerah lainnya.
"Saat ini hanya dikirim menggunakan mobil boks untuk ikan segar yang dikirim ke luar kota, untuk banyaknya per hari bisa mencapai 10 ton lebih ikan dari Berau dikirim ke luar kota," tambahnya.
"Harapannya dengan adanya pesawat kargo bisa mempermudah pengiriman ikan atau komoditas lainnya, tentu juga mempermudah pengusaha di bidang perikanan, karena bisa mengirimkan lebih cepat dan ikan dalam keadaan segar," tutupnya. (adm/ind/k16)