Laju aliran air tidak sepenuhnya lancar di Sungai Bontang. Tepatnya di bawah jembatan Jalan Brokoli Raya.
BONTANG - Kondisi ini dipengaruhi oleh tanaman liar yang menggenangi tengah sungai. Pun demikian sampah botol plastik yang berbaris rapi menyumbat aliran. Situasi ini dikeluhkan oleh warga RT 14, Kelurahan Gunung Elai.
Salah satu warga, Andi Irkham mengatakan, aroma tak sedap dirasakan tiap harinya. Bahkan, saban malam populasi nyamuk semakin meningkat. Ia pun meminta kepada pemkot untuk segera melakukan normalisasi. “Kami harapkan ada pembersihan sungai segera. Apalagi, di sini banyak balita. Kondisi bau ini cukup mengganggu,” kata Andi Irkham.
Sementara Kabid Sanitasi, Air Minum, dan Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK) Edi Suprapto mengatakan, setelah meninjau lokasi, akan segera menjadwalkan kegiatan normalisasi. Pihaknya bakal menggeser kendaraan berat ekskavator long arm untuk mempercepat pembersihan sungai.
“Kebetulan untuk pengerjaan normalisasi di belakang Bank Dhanarta sudah rampung. Nanti, kami arahkan ke sini,” ucapnya. Dinas PUPRK juga akan mengerahkan pasukan harian lepas untuk melakukan normalisasi. Normalisasi itu sangat diperlukan untuk mengantisipasi luapan air sungai.
Ketua Komisi III DPRD Amir Tosina berpendapat, saat ini sudah masuk musim penghujan. Jika dibiarkan debit air dari hulu yang tinggi bisa mengakibatkan banjir di RT 14. Bilamana belum segera dilakukan normalisasi.
“Ini harus dicegah. Jangan sampai banjir dulu baru bergerak. Apalagi, sudah ada beberapa pohon yang tinggi. Bisa jadi hutan sungai itu,” tutur dia.
Tak hanya itu, beberapa sarana terkait dengan pintu air juga harus diperhatikan. Pasalnya, ada beberapa yang komponennya sudah tidak utuh. Situasi ini mengakibatkan warga kesulitan saat mengoperasikan pintu air. “Pemeliharaan juga harus diperhatikan terkait sarana penanggulangan banjir,” pungkasnya. (ak/ind/k15)