BONTANG - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bontang mengambil langkah tegas dengan menon-job-kan oknum guru yang diduga melakukan tindakan kekerasan terhadap murid di salah satu SD negeri beberapa waktu lalu.
Kepala Disdikbud Bontang Bambang Cipto Mulyono mengatakan, tindakan tersebut diambil usai pihaknya membentuk tim satuan tugas (satgas) yang terdiri dari lima anggota untuk mengusut kejadian tersebut. "Sudah kami non-job-kan. Sehari setelah informasi tersebut beredar," ucapnya, Selasa (24/10).
Kata Bambang, saat ini oknum guru tersebut tidak lagi mengajar dan ditempatkan di Disdikbud Bontang. Hal itu dilakukan untuk memberikan rasa aman terhadap murid lainnya.
Selain itu, keputusan tersebut diambil atas kesepakatan tim satgas yang didasarkan pada pengakuan oknum guru. Bilang Bambang, oknum guru tersebut mengaku khilaf lantaran kondisi saat itu tengah sakit dan murid yang bersangkutan tidak bisa ditegur secara lisan.
"Ini sebagai tindak tegas kami. Dan sebagai sikap bahwa kekerasan fisik oleh tenaga pendidik itu tidak dibenarkan," timpalnya.
Diakuinya, poses investigasi untuk mencari keterangan mendalam terhadap oknum guru masih berlanjut. Guna menemukan solusi akhir. "Proses penggalian informasi masih kami lakukan. Jadi, finisnya bukan dinon-job-kan. Tapi, masih kami cari solusi terbaiknya," tutupnya. (kpg/ind/k15)