SAMARINDA - Serapan anggaran organisasi perangkat daerah (OPD) di Kaltim masih rendah. Hingga September 2023, serapan anggaran masih di angka 63 persen. Hal ini disampaikan Kepala Biro Administrasi Pembangunan (Adbang) Setprov Kaltim, Irhamsyah.
“Kawan-kawan yang memang programnya masih di zona merah kita upayakan untuk cari apa kendalanya, lalu kita cari solusi dan upaya-upaya untuk meningkatkan serapan anggaran kita,” ujarnya, Jumat (13/10).
Menurut dia, beberapa OPD yang memiliki serapan anggaran rendah adalah Dinas Pendidikan dan Dinas Pekerjaan Umum. Hal ini disebabkan besarnya alokasi anggaran dan proses lelang yang masih berlangsung.
“Ya kalau yang besar-besar seperti Diknas dan PU itu memang anggarannya cukup besar. Seperti Diskes punya mandatory spending yang memang sudah diamanatkan. Tapi rata-rata kalau seperti PU kan ada beberapa kegiatan yang baru lelang. Tapi biasanya November dan Desember paling tidak akan naik signifikan,” jelasnya.
Irhamsyah menargetkan serapan anggaran OPD di Kaltim bisa mencapai di atas 95 persen pada akhir tahun 2023. Ia juga mengatakan bahwa serapan anggaran tahun ini lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu.
“Target serapan anggaran kita di atas 95 persen. Kalau kita perbandingan tahun lalu juga di atas 90 persen. Ini sebenarnya jauh lebih bagus jika dilihat years to years, jika dibandingkan dengan September 2022 yang mencapai 54 persen dengan September 2023 sudah mencapai 63 persen,” pungkasnya. (mrf/beb/kpg/kri/k16)