TANJUNG REDEB–Kebakaran yang melahap Museum Nasional di Jakarta harus jadi pelajaran di daerah, termasuk Berau. Pasalnya, Berau juga memiliki bangunan bersejarah, seperti Museum Batiwakkal dan Keraton Sambaliung, yang rawan mengalami musibah serupa.
“Di kedua bangunan itu, kita hanya punya alat pemadam api ringan. Tentu kurang efektif sebagai fasilitas keamanan. Maka perlu disiapkan jaringan hidran sebagai antisipasi jika terjadi kebakaran,” terang Kelapa Dinas Budaya dan Pariwisata Berau Ilyas Natsir.
Langkah ini perlu dilakukan untuk menjaga dan mengamankan benda-benda bersejarah jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti kebakaran. "Tentu dari kejadian tersebut, akan selalu kami monitor. Tidak hanya pada Museum Batiwakkal dan Keraton Sambaliung, tempat bersejarah lainnya yang ada di Berau akan selalu kami pantau agar semua terjaga dengan aman," bebernya.
Ilyas mengakui bahwa untuk alat penunjang kebakaran di Museum Batiwakkal dan Keraton Sambaliung saat ini belum sepenuhnya mumpuni. Hanya tersedia APAR yang kapasitas kerjanya sebatas pencegahan dini ketika api masih kecil.
"Dengan belum adanya hidran di lokasi Museum Batiwakkal dan Keraton Sambaliung, saya meminta segera dipasang hidran. Agar jika terjadi musibah kebakaran di bangunan bersejarah ataupun sekitar bangunan yang berpotensi meluas ke bangunan lainnya, bisa dipadamkan dengan cepat, " tutupnya. (adm/ind/k8)