BONTANG - Besaran upah yang diterima tenaga harian lepas (THL) Pemkot Bontang mendapat perhatian wakil rakyat. Menurut anggota Komisi III, Faisal, pihak terkait perlu mempertimbangkan untuk menaikkan upah THL. "Saya menyaksikan sendiri pekerjaan mereka (THL) seperti apa. Tidak mengenal hari libur, selalu datang. Pekerjaannya pun sulit," katanya.
Diketahui, saat ini THL, khususnya di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK) Bontang, menerima upah Rp 130.000 per hari. Sementara jumlah THL sebanyak 63 orang. "Kalau mencangkul, tidak sampai masuk ke sungai-sungai nggak menjadi soal. Tetapi risikonya juga perlu diperhitungkan," lanjut dia.
Menggunakan THL juga dinilai lebih efektif. Bila diakumulasikan, angka tersebut jauh lebih kecil dari besaran yang biasa dikeluarkan, misalnya untuk pekerjaan normalisasi sungai. Dalam setahun, kata dia, yang dikeluarkan sekira Rp 2 miliar, berbeda jauh jika menggunakan skema lelang.
Oleh karena itu, ia berharap kenaikan tersebut dapat direalisasikan. Mengingat THL pun selalu stand by bila ada keluhan dari masyarakat. "Jadi saya kira ini perlu dipikirkan lagi. Bagaimana caranya agar angka itu naik," pungkasnya. (kpg/ind)