BONTANG - Buaya di Guntung rencananya akan direlokasi, termasuk buaya Riska. Ambo, warga yang kerap memberi makan pun menyampaikan keluh kesahnya mengenai rencana relokasi itu. Termasuk soal larangan membuat konten tentang Riska. “Ada larangan dari pihak setempat. Banyak juga yang melarang saya bikin konten, tapi saya tetap bertahan karena saya pikir tidak ada larangan tentang itu (membuat konten),” kata dia dalam unggahan di saluran YouTube-nya, Sabtu (16/9).
Diketahui, sudah tiga bulan Ambo tidak bertemu Riska. Namun, dalam video yang diunggah, ia akhirnya bertemu buaya tersebut. Jadi, ia sangat menyayangkan jika nantinya Riska turut direlokasi.
“Namanya manusia, ada yang baik dan tidak. Dampaknya sudah kena saya semua. Padahal saya juga sudah berusaha agar Bontang punya nama,” lanjut dia.
Ambo juga menyebut, dari isu yang beredar, larangan dirinya membuat konten disebabkan karena telah mengundang keburukan. “Dari mana buruknya. Sudah 25 tahun saya bersama Riska. Saat memberi makan pun dapat dibedakan antara Riska dan ompong,” sebutnya.
Diungkapkannya, ia sama sekali tidak berniat mencelakai orang lain dengan konten yang dibuat selama ini. Adapun penghasilan dari saluran YouTube-nya juga dibagikan kepada orang tidak mampu dan kerabat sekitar.
“Saya tidak mementingkan diri sendiri, rezeki juga bukan saya yang makan sendiri. Cuma banyak yang salah tangkap,” ungkapnya.
Karena itu, ia menyampaikan pesan khususnya untuk Pemerintah Kota Bontang. “Kalau saya salah, mohon dimaafkan. Kalau saya benar, mohon dibantu,” tandasnya. (kpg/kri/k16)