Secara bertahap, Jembatan Sambaliung dibuka untuk umum. Namun kendaraan yang diizinkan melintas masih dibatasi untuk motor dan mobil.
TANJUNG REDEB – Kekuatan tekan beton Jembatan Sambaliung pasca perbaikan mencapai 85 persen. Artinya, berdasarkan kajian teknis tim konsultan, jembatan sudah bisa dilewati kendaraan roda empat.
Sedangkan kendaraan dengan beban lebih empat ton, untuk sementara masih menggunakan fasilitas kapal LCT di Singkuang, sambil menunggu kekuatan tekan beton telah mencapai karakteristik rencana maksimal, yang diperkirakan pada akhir September nanti.
Saat ini, Dinas Perhubungan Berau telah membentuk tim untuk persiapan pembukaan jembatan. “Personel siap untuk berjaga-jaga ketika jembatan dibuka untuk mobil. Karena biasanya diatas jam 12 siang, banyak kendaraan berat yang lewat. Nanti petugas di lapangan yang mengatur,” terang Kepala Dinas Perhubungan Berau Andi Marawangeng.
Hanya saja, dirinya tidak mengetahui pasti kapan jembatan bisa dilewati kendaraan berat, karena belum ada pembahasan lanjutan. “Kami masih menunggu arahan dari pimpinan,” ungkapnya.
Disinggung mengenai kendaraan pembawa BBM dan kendaraat berat lainnya, hingga kini masih menerapkan sistem lama. Yakni melalui penyeberangan berbayar. Sedangkan untuk pos Singkuang masih difokuskan untuk kendaraan truk.
“Tapi nanti saya informasikan jika ada perkembangan terbaru. Karena kan untuk kendaraan roda empat yang ringan, sudah tidak mengantre. Kemungkinan ada perubahan,” jelasnya.
Sementara, Bupati Berau Sri Juniarsih merasa lega, karena perjuangan agar Jembatan Sambaliung dapat kembali beroperasi normal pasca perbaikan, perlahan bisa terwujud. Hal ini juga sekaligus menjadi kado bagi HUT ke-70 Kabupaten Berau.
Dikatakan, tercapainya target perbaikan Jembatan Sambaliung tidak terlepas dari dukungan masyarakat. Termasuk juga para stakeholder terkait, seperti kepolisian, TNI, kejaksaan, yang mendukung Pemkab Berau dan Pemprov Kaltim, agar perbaikan Jembatan Sambaliung terlaksana sesuai target.
Berdasarkan data dari Dinas PUPR, setidaknya ada 2.062 kendaraan melintasi Jembatan Sambaliung sejak pukul 06.00 hingga 24.00 Wita, Selasa (12/9). Jumlah tersebut membuktikan tingginya aktivitas masyarakat. Sehingga dengan semakin baiknya kondisi Jembatan Sambaliung, tentu ikut meningkatkan aktivitas masyarakat.
Bersamaan dengan perekonomian, pendidikan, dan kehidupan sosial seluruh warga Bumi Batiwakkal. Karena infrastruktur semakin bermanfaat jika dibarengi dengan peningkatkan kehidupan masyarakat. "Karena ini sudah menjadi tujuan bersama. Selain peningkatan infrastruktur juga harus dibarengi dengan perbaikan kehidupan masyarakat," tutup dia. (hmd/ind)