BONTANG - Polres Bontang mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaannya. Utamanya saat bertransaksi menggunakan ATM. Pasalnya warga Bontang sempat nyaris terkena penipuan dengan modus penukaran kartu ATM, Kamis (3/8).
Kapolres Bontang AKBP Yusep Dwi Prastiya mengaku belum mendapat laporan dari pelapor. “Sampai hari ini, kami belum terima laporan resminya,”
Adapun ia menyampaikan, sebelum melakukan transaksi, sebaiknya memerhatikan situasi di sekitar ATM. Pun lebih teliti saat akan memasukkan kartu. Jika ada yang mencurigakan lebih baik dibatalkan. Sementara ketika ingin menghubungi call center, sebaiknya dipastikan apakah nomor yang tercantum itu benar.
Sebab, dikhawatirkan ada yang menggunakan modus mengganti nomor call center. Seperti yang kerap terjadi di beberapa wilayah. “Pastikan dulu nomor yang tertempel memang resmi,” lanjutnya.
Sebagai upaya pencegahan, ia menyebut, pihaknya akan berkoordinasi dengan bank atau operator ATM agar selalu mengecek mesin. “Kami akan patroli rutin. Juga memberikan sosialisasi kepada masyarakat agar lebih berhati-hati,” ungkapnya.
Sebelumnya, Sari, perempuan di Bontang nyaris menjadi korban penipuan modus ganjal ATM, Kamis (3/8), di samping Toko Kawan Kita, Tanjung Laut. Berdasarkan video yang dikirim Sari ke redaksi koran ini melalui Instagram, terlihat ATM yang mengalami kerusakan.
Terdapat pula benda yang mengganjal di tempat memasukkan kartu. “Sebelum saya masuk ke ruang dengan tiga mesin ATM tersebut, pria itu berpindah-pindah tempat. Ketika saya masuk, dia pindah ke ATM lain,” terangnya.
Dijelaskan, awalnya Sari merasa kesulitan saat memasukkan kartu ke dalam mesin ATM. Karena ada sesuatu yang mengganjal, pria tersebut kemudian menyarankan untuk menekan saja agar kartu tersebut bisa masuk. Namun, Sari tidak melakukannya. “Dia (pria) bilang tekan saja karena memang keras. Tapi saya enggak jadi masukkan. Saya keluarkan lagi,” ujarnya.
Setelah itu, pria tersebut langsung memasukkan kartu ATM miliknya dan mengeluarkan lagi. Seakan menunjukkan bahwa mesin ATM berfungsi sebagaimana mestinya. “Waktu saya coba enggak bisa. Akhirnya dia masukkan kartu saya. Setelah itu dia keluar (dari ruang mesin ATM),” lanjutnya.
Perempuan tersebut kemudian baru menyadari. Kartu yang keluar dari mesin ternyata bukanlah miliknya. “Wah ternyata kartu ATM saya yang dibawa dia,” pungkasnya. (kpg/ind/k16)