Tiga Orang Utan Kembali ke Habitat Asli

- Sabtu, 27 Mei 2023 | 10:13 WIB
KEMBALI KE ALAM LIAR: Ketiga orang utan hasil sitaan kembali dilepasliarkan di hutan lindung setelah menjalani proses rehabilitasi.
KEMBALI KE ALAM LIAR: Ketiga orang utan hasil sitaan kembali dilepasliarkan di hutan lindung setelah menjalani proses rehabilitasi.

TANJUNG REDEB-Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur melepasliarkan tiga individu orang utan hasil rehabilitasi, di kawasan Gunung Mesangat, Kecamatan Busang, Rabu (24/5). Ketiga orang utan tersebut bernama Memo (19 tahun) berjenis kelamin betina, Jasmine (18 tahun) berjenis kelamin betina, dan Syair (2 tahun) berjenis kelamin jantan.

Kepala BKSDA Kalimantan Timur Ari Wibawanto menjelaskan, orang utan tersebut merupakan sitaan negara, hasil penyelamatan Balai KSDA Kaltim beberapa waktu lalu. Kemudian, dititip dan dirawat untuk proses karantina, rehabilitasi hingga pra-pelepasliaran sebelum dilepas ke alam liar.

Mereka menjalani perawatan dan rehabilitasi di Pusat Rehabilitasi Orangutan BORA (Bornean Orangutan Rescue Alliance) yang dikelola BKSDA Kaltim bersama Center for Orangutan Protection (COP) di Berau.

Proses pelepasliaran orang utan ini melibatkan para pihak, terutama Dinas Kehutanan Kaltim melalui KPH Kelinjau selaku pemangku wilayah lokasi pelepasliaran. Pasca pelepasliaran, orang utan akan dipantau selama tiga bulan pertama secara ketat dan tiga bulan berikutnya dengan sistem patroli berkala dan monitoring kawasan hutan.

Dengan kegiatan pasca pelepasliaran, diharapkan orang utan yang dilepasliarkan aman, terjaga, dan termonitor dalam kondisi baik oleh BKSDA Kalimantan Timur bersama mitra dan tentunya melibatkan masyarakat sekitar area lokasi pelepasliaran orang utan.

"Dari ketiga orang utan tersebut, bahwa yang dua adalah ibu dan anak, mereka kita nilai layak untuk dilepasliarkan dan semua orang utan itu sebelumnya berada di COP Berau," tambahnya.

Selanjutnya, Ari menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam kegiatan pelepasliaran ini. Dia berharap, orang utan bisa bertahan hidup di alam dan berkembang dalam rentang peningkatan populasi di habitatnya.

“Tentunya peran serta para pihak dalam upaya program pelestarian orang utan ini menjadi sebuah sinergi yang luar biasa dan berharap keberadaan orang utan tetap terjaga dengan baik untuk tujuan program pelestarian orang utan khususnya di Kalimantan Timur,” tutupnya. (adm/ind/k15)

 

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Arus Mudik Laut di Samarinda Belum Meningkat

Jumat, 29 Maret 2024 | 20:00 WIB

Bendungan Marangkayu Sudah Lama Dinanti Warga

Jumat, 29 Maret 2024 | 16:45 WIB
X