Listrik Kembali Biarpet, Bupati Tegur PLN Berau

- Selasa, 23 Mei 2023 | 10:39 WIB
Sri Juniarsih
Sri Juniarsih

 

Masyarakat di Bumi Batiwakkal kembali dibuat kesal. Musababnya, pemadaman bergilir yang dilakukan PLN. Kondisi tersebut menjadi perhatian Bupati Berau Sri Juniarsih.

 

MENURUT Sri Juniarsih saat melakukan koordinasi dengan pihak PLN, pemadaman listrik bergilir akan terjadi kurang lebih selama empat hari. Jadi, ia menekankan kepada PLN agar tidak molor lebih dari hari yang sudah ditentukan tersebut. “Saya sudah meminta agar jangan sampai molor lagi,” ujarnya kepada Berau Post, Senin (22/5).

Pemadaman tersebut juga disesalkan olehnya. Pasalnya, mesin cadangan 7 megawatt (MW) yang beberapa waktu sudah sampai di Berau, ucap dia, seharusnya tidak ada lagi pemadaman. “Ini di luar dugaan kita juga, dan saya juga sudah menegur direktur PLN terkait permasalahan tersebut. Saya juga sudah menekankan kepada dia (direktur PLN) bahwa jangan sampai molor jadwal empat hari pemadaman tersebut,” tegasnya.

Terkait pemadaman itu, juga disampaikan Ketua DPRD Berau Madri Pani. Menurutnya, Pemkab Berau tidak bisa menjamin pemadaman listrik ini tidak akan terjadi lagi di Kabupaten Berau. "Ini mesin kita sewa, berarti kita tidak bisa menjamin bahwa pemadaman itu tidak akan terjadi lagi meskipun beban sewa dibebankan ke pihak PLN," ucapnya.

Menurut Madri Pani, dirinya bekerja sesuai tupoksi sebagai ketua DPRD Berau yang dipilih masyarakat. Diangkat masyarakat dan digaji oleh masyarakat sebagai pusat kontrol pemerintah dalam hal ini Pemkab Berau. "Kalau kita masih mengontrol pemerintah berarti kan kita sayang dengan pemerintah. Supaya lebih kerja fokus dan kerja yang bermanfaat bagi masyarakat," tuturnya.

Terkait pemadaman yang kembali terjadi, Madri Pani sebelumnya telah berkomunikasi dengan pihak PLN. Saat ini listrik di Kabupaten Berau mengalami defisit daya akibat penurunan daya mampu pada PLTU Lati, disebabkan gangguan pada boiler unit tiga. Unit tiga mengalami gangguan, termasuk pembangkit sewa yang sudah dimaksimalkan tapi belum mencukupi kebutuhan daya. "Jadi, pertanyaannya adalah jika mengalami kerusakan apakah tidak ada solusi dari PLTU Lati, seperti suku cadang, membeli alat yang rusak atau mendatangkan ahlinya ke sini untuk melakukan perbaikan. Dengan anggaran yang kita miliki sebesar Rp 3,5 triliun, kenapa tidak difokuskan agar tidak adanya pemadaman listrik kembali," katanya.

Dirinya menyebut, mesin berdaya 7 MW yang disewakan PLN Berau bukan benar-benar milik pemkab atau PLTU. Ini merupakan bantuan agar bisa memenuhi kebutuhan daya listrik di Kabupaten Berau. "Sesuatu yang disewa tidak selamanya atau berjangka, sebenarnya ini tinggal keseriusan dari pemerintah kabupaten membuktikan kepada masyarakat bahwa dia bekerja secara profesional. PLTU juga harus bertanggung jawab, jangan sampai sudah keadaan mesin begini baru uring-uringan," ucapnya.

Sementara itu, saat dikonfirmasi melalui telepon, untuk dimintai keterangan terkait pemadaman listrik selama dua hari terakhir di Kabupaten Berau, Manajer Unit Layanan Pelanggan (ULP) PLN Berau, Akhlis belum bisa dihubungi. (aky/kpg/er/k16)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

RTRW PPU yang Baru Bakal Hapus Pertambangan

Rabu, 1 Mei 2024 | 15:15 WIB

Sehari Sampah di Kota Minyak Tembus 450 Ton

Rabu, 1 Mei 2024 | 13:23 WIB

Peta Zona Nilai Tanah Ditetapkan

Selasa, 30 April 2024 | 16:00 WIB

Kemenag Paser Akan Berangkatkan 243 CJH

Selasa, 30 April 2024 | 15:00 WIB

Tugu Bundaran Masjid Tupoksi Bagian Umum

Selasa, 30 April 2024 | 13:00 WIB
X