AIR HITAM. Dishub Samarinda sebenarnya sudah memasang barier di sekitar simpang tiga arah SMPN 1 dan Kompleks Perumahan PWI di Jalan Anang Hasyim, Kelurahan Air Hitam, Kecamatan Samarinda Ulu. Tujuannya untuk mencegah agar kendaraan pengantar siswa SMP dan SD Cordova tak memutar kendaraan mereka di situ, karena rawan menyebabkan kemacetan. Terutama saat hujan pagi hari, ketika kendaraan pengantar siswa dan pelajar lain sedang padat.
Namun nyatanya baru beberapa hari dipasang, tiga buah barier berwarna oranye sudah tak terlihat lagi. Akibatnya, kendaraan para pengantar siswa SMP dan SD Cordova kembali leluasa memutar di ujung jalan tersebut. Hal tersebut berpotensi kembali menyebabkan kemacetan. "Cuma beberapa hari bariernya dipasang, setelah itu sudah tak terlihat lagi," kata seorang warga Jalan Anang Hasyim, mengaku bernama Rizal.
"Memang sekarang tidak macet, tapi nanti kalau hujan pasti macet lagi. Soalnya kendaraan memutar di situ, kemudian bertemu kendaraan lain dari arah SMAN 1. Tak cuma itu, akibat ada yang memutar maka kendaraan di belakangnya juga biasanya ikut tertahan. Bakal macet parah lagi," kata Rizal lagi.
Kabid Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Dishub Samarinda, Didi Zulyani mengungkapkan bahwa tujuan awal meletakan barier di ujung jalan sekitar simpang tiga mengarah ke SMPN 1 dan Kompleks Perumahan PWI untuk mengurangi macet. Para pengendara dilarang memutar di situ dan diharuskan memutar di bundaran depan SMAN 1, dengan maksud tak ada pertemuan kendaraan ketika ada yang memutar. "Kami akan cek ke lapangan, secepatnya kami turun lagi untuk melakukan peninjauan. Kalau memang diperlukan, kami tambah bariernya," tandas Didi singkat. (rin)