Meski sudah dilakukan normalisasi di Sungai Guntung, faktanya banjir masih menerjang rumah warga saat hujan.
BONTANG–Sebanyak 241 kepala keluarga (KK) atau setara dengan 732 jiwa di Kelurahan Guntung, terdampak banjir sejak Ahad malam hingga Senin (13/3).
Lurah Guntung Muhammad Fitrya Lauda Eka Prasetyo mengatakan, ini merupakan kali kedua banjir menerjang wilayahnya pada awal 2023. Dia mengklaim, dari beberapa kali awal tahun yang sudah berjalan, banjir kali ini yang terparah. Lantaran dampak yang ditimbulkan lumayan berat.
Jika ditotal, delapan RT terdampak banjir kali ini. Yakni, RT 04, 06, 11, 12, 13, 14, 15, dan 16. Kata Oda–sapaan akrabnya–biasanya daerah langganan banjir hanya lima RT. Namun, di pertengahan Maret ini bertambah tiga RT. Tak heran, banyak rumah warganya yang kemasukan air.
"Kalau saya lihat, banjir saat ini bisa dibilang parah. Beberapa warga memang rumahnya ada yang kerendam banjir. Tapi nggak tinggi. Semata kaki saja," ujarnya.
Diakui Oda, ia cukup heran dengan banjir kali ini. Pasalnya, intensitas hujan cukup deras saat malam sekitar pukul 19.30 malam. Pun, normalisasi sungai telah dilakukan untuk menampung tingginya debit air.
"Iya itu. Heran juga saya. Mungkin karena di hulu sungai sekitar Teluk Pandan sana hujan terus makanya hujan sebentar di Guntung dampaknya langsung parah," bebernya.
Mulanya ketinggian banjir mencapai lutut orang dewasa, namun saat ini banjir mulai surut 7 sentimeter. Dia berharap, normalisasi dan penurapan sungai di tahun ini bisa berdampak baik bagi warga Guntung.
"Semoga saja kalau normalisasi sungainya sudah selesai bisa mengurangi luapan banjir. Dan segera tertangani lewat penurapan itu," tandasnya. (kpg/ind/k8)