Jembatan Teluk Sumbang Putus Diterjang Banjir Bandang

- Kamis, 9 Februari 2023 | 12:45 WIB
TINJAU LOKASI: Saga (kanan) saat melihat langsung lokasi jembatan yang terputus pascabanjir yang terjadi beberapa waktu lalu.
TINJAU LOKASI: Saga (kanan) saat melihat langsung lokasi jembatan yang terputus pascabanjir yang terjadi beberapa waktu lalu.

TANJUNG REDEB – Terputusnya jembatan yang berada di Kampung Teluk Sumbang, Kecamatan Bidukbiduk, akibat banjir bandang beberapa waktu lalu menjadi sorotan Ketua Komisi III DPRD Berau, Saga.

Menurutnya, jembatan jangan dibangun dengan kayu, tapi harus konstruksi beton agar bertahan lama. Pasalnya, arus sungai di Kampung Teluk Sumbang cukup deras. “Jembatan harus permanen, dengan material beton. Tidak bisa dengan kayu ulin lagi, karena arus sungai sangat deras,” ujarnya.

Dia mengatakan, jembatan baru yang dibangun harus memiliki penyangga. Tujuannya agar tidak lagi tergerus arus sungai dan masyarakat yang melintas merasa nyaman dan aman. “Selain itu, saya juga mengusulkan adanya rakit yang terbuat dari drum seperti keramba ikan, yang nantinya digunakan anak sekolah untuk menyeberang sungai itu,” ujarnya.

Saga menyebut, alasan mengusulkan hal itu karena anggaran yang digunakan tidak besar. “Kemungkinan hanya memakan Rp 5 juta hingga Rp 10 juta saja,” bebernya.

Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu menuturkan, jika pembangunan jembatan baru menggunakan anggaran perubahan, membutuhkan waktu yang lumayan lama. Terlebih jika memanfaatkan anggaran murni 2024. "Kalau membangun jembatan permanen dengan anggaran perubahan, itu waktunya yang kita pikirkan. Maka dari itu, saya kira penggunaan dana darurat bisa dipertimbangkan,” tuturnya.

Saga membeberkan, ada 15 kepala keluarga yang terdampak putusnya jembatan penghubung antar RT itu. “Maka dari itu, saya mengajak Pak Wabup melihat kondisi jembatan di sana,” ucapnya.

Dipaparkannya, jembatan permanen yang dibangun nantinya memiliki panjang kurang lebih 60 meter. “Jika terealisasi menggunakan anggaran perubahan dengan material beton, itu membutuhkan biaya Rp 7 miliar sampai Rp 10 miliar. Tetapi, kita kembalikan lagi ke OPD teknis,” katanya.

Meski begitu, Saga berharap nantinya jembatan yang dibangun dapat dilintasi oleh kendaraan roda dua maupun roda empat. Selain itu, ditegaskannya, tingkat keamanan harus lebih diperhatikan. “Dinas PUPR juga sudah meninjau. Mudah-mudahan sudah ada solusinya. Semoga yang saya usulkan juga dipertimbangkan mengenai rakit dari drum itu, tetapi dengan catatan tingkat keamanannya diperhatikan,” tandasnya. (aky/ind/k15)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Penerimaan Polri Ada Jalur Kompetensi

Jumat, 19 April 2024 | 14:00 WIB

Warga Balikpapan Diimbau Waspada DBD

Jumat, 19 April 2024 | 13:30 WIB

Kubar Mulai Terapkan QR Code pada Pembelian BBM

Jumat, 19 April 2024 | 13:00 WIB

Jatah Perbaikan Jalan Belum Jelas

Jumat, 19 April 2024 | 12:30 WIB

Manajemen Mal Dianggap Abaikan Keselamatan

Jumat, 19 April 2024 | 08:25 WIB

Korban Diseruduk Mobil Meninggal Dunia

Jumat, 19 April 2024 | 08:24 WIB

Mulai Sesak..!! 60 Ribu Pendatang Serbu Balikpapan

Jumat, 19 April 2024 | 08:19 WIB
X