BONTANG – Kejaksaan Negeri Bontang masih melengkapi berkas dugaan tindak pidana korupsi dengan tersangka mantan direktur BPR Bontang Sejahtera Yudi Lesmana.

Kasi Intelejen Kejari Bontang Danang Leksono Wibowo mengatakan saat ini sudah melakukan pemanggilan terhadap direksi baru anak perusahaan Perumda AUJ tersebut.  “Surat pemanggilan sudah kami kirim ke Perumda AUJ,” kata Danang.

Pemanggilan itu dilakukan untuk menambah data penunjang berkas perkara. Sebab ada data yang belum dikirimkan terkait kasus tersebut ke Kejari Bontang. Kini, belasan saksi sudah memberikan keterangan dalam perkara ini. Termasuk saksi ahli. Tahapannya pun sama nantinya ada P-18 dan hingga P-21.  “Target kami Maret sudah disidangkan,” ucapnya.

Kejari Bontang pun berharap persidangan dapat dilakukan serentak dimulai pada bulan sama. Dari lima berkas lain yang ditangani oleh Kejari Bontang. Mulai dari kasus dugaan mafia pengadaan tanah, penyalahgunaan dana hibah ke LKP Salon Excel, hingga korupsi di tubuh anak Perumda AUJ.

Yudi diduga memberikan persetujuan pinjaman pribadi untuk kepentingan terpidana mantan Dirut Perumda AUJ. Dengan jaminan deposito milik induk perusahaan senilai Rp 1 miliar. Namun mekanismenya tidak sesuai atau tanpa spesimen dari direksi.

Diketahui Yudi saat ini masih mendekam di tahanan Lapas Bontang dalam perkara penyaluran kredit fiktif. Ia divonis oleh Pengadilan Negeri Bontang lima tahun penjara. Serta wajib membayar denda sebesar Rp 10 miliar.

Pada perkara ini tercatat 10 debitur yang disalah salurkan. Pinjaman yang dicairkan berjumlah Rp 500 juta. Tiap debitur diberi plafon Rp 50 juta. Kurun 2016-2018. Digunakan untuk menutup pencairan dana yang dilakukan oleh mantan direktur Perusda AUJ. Terdakwa akhirnya menutup dengan pencairan kredit fiktif ini. (ak/ind)