TANJUNG REDEB - Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Balikpapan Sugiyanto mengaku, dari tiga wilayah di bawah naungan cabang Balikpapan, hanya Berau yang belum menerima predikat Universal Health Coverage (UHC).
Dijelaskan Sugiyanto, UHC merupakan predikat yang didapat pemerintah daerah dengan kategori 95 persen dari total penduduknya sudah memiliki program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dari BPJS Kesehatan. Ia mencontohkan Balikpapan, per Oktober 2021 lalu, Pemkot Balikpapan memberikan jaminan kesehatan gratis kepada 189 ribu warganya. Yang dimana pada tahun sebelumnya hanya 44 ribu warga.
"Jadi peran pemkot untuk jaminan kesehatan warganya dibutuhkan di sini," tegasnya.
Ia mengatakan, wilayah kerja BPJS Kesehatan Cabang Balikpapan yaitu Kabupaten Penajam Paser Utara, Kabupaten Paser, Kota Balikpapan dan Kabupaten Berau. Jadi hanya Berau yang belum UHC.
Dikatakannya, biasanya dari internal pemerintah daerahnya sendiri, baik itu faktor anggaran ataupun lainnya. "Dari pemkab lain juga udah pada support juga sama program JKN ini," bebernya.
Dikatakannya lebih lanjut, memang Pemkab Berau ada support untuk hal ini, tapi belum mencakup semuanya. Untuk Berau cakupan kepersertaan baru mencapai 71 persen. Yakni penerima bantuan iuran (PBI) melalui anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) mencapai 37.980 jiwa.
Sedangkan PBI melalui APBD yang sudah dibayarkan oleh pemerintah daerah sebanyak 20.077 jiwa. "Minimal 95 persen. Sebenarnya agak cuek dengan program JKN," ucapnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, BPJS Kesehatan sudah sering melakukan sosialisasi. Namun di satu sisi, program tersebut kemungkinan terkendala anggaran yang dimiliki Pemkab Berau, sehingga belum bisa maksimal 95 persen. "Iya benar. Ini program memang untuk PBI kelas III," pungkasnya. (hmd/ind/k16)
