Setahun Warga Miskin di Bontang Hanya Berkurang 20 Orang

- Sabtu, 28 Januari 2023 | 11:33 WIB
RILIS DATA : Suasana rapat koordinasi penanggulangan angka kemiskinan yang dilakukan Pemkot Bontang bersama Badan Pusat Statistik.
RILIS DATA : Suasana rapat koordinasi penanggulangan angka kemiskinan yang dilakukan Pemkot Bontang bersama Badan Pusat Statistik.

BONTANG - Persentase angka kemiskinan di Kota Bontang mulai mengalami penurunan pada 2022. Kendati begitu angka penurunan tidak signifikan. Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bontang merilis angka kemiskinan di tahun 2022 mencapai 4,54 persen.

Artinya, pada 2022 Bontang memiliki 8.390 warga miskin. Sedangkan jumlah warga miskin pada 2021 sebanyak 8.410 orang atau 4,62 persen. Diketahui, pada 2022 Garis Kemiskinan (GK) Kota Bontang berada pada level Rp 697.326,00 per kapita per bulan atau meningkat sekitar Rp 31.754. Dibanding GK 2021 pada level Rp 665.572 per kapita per bulan.

Penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan dikatakan sebagai penduduk miskin. Artinya 4,54 persen penduduk Kota Bontang memiliki rata-rata pengeluaran per bulan kurang dari Rp 697.326.

Wali Kota Bontang Basri Rase mengatakan meski angka kemiskinan turun 0,02 persen hal itu sangat ia syukuri. Pasalnya, untuk mengentas masalah kemiskinan bukanlah hal yang mudah. “Kami tidak cepat puas dengan penurunan angka kemiskinan tahun lalu. Dan terus berkomitmen menekan agar semakin berkurang,” ujarnya.

Diketahui, rata-rata kesenjangan pengeluaran penduduk miskin terhadap garis kemiskinan mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini tercermin dari Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Kota Bontang pada 2021 sebesar 0,47 turun sebesar 0,10 poin pada tahun 2022 menjadi 0,37.

Ketimpangan pengeluaran di antara penduduk miskin di Kota Bontang tercatat menyempit. Yang diindikasikan adanya penurunan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2). Pada 2022 angka P2 Kota Bontang sebesar 0,05 atau mengalami penurunan 0,03 poin dibanding keadaan tahun 2021 sebesar 0,08.

Pengaruh turunnya angka kemiskinan, kata Basri disebabkan meningkatnya geliat ekonomi masyarakat pasca pandemi Covid-19.  Selain itu, angka pengangguran di Bontang diklaim turut mengalami penurunan. “Ini adalah salah satu hasil dari program yang kita galakkan pada 2022. Seperti peningkatan SDM melalui dana RT dan juga peningkatan UMKM,” sambungnya.

Sebagai wujud komitmennya, pada 2023 ini Basri menargetkan angka kemiskinan turun sebanyak 3 persen. Pos anggaran pun telah disiapkan di masing-masing instansi seperti bidang pendidikan, sosial, kesehatan, dan sebagainya untuk mengentas masalah kemiskinan.

“Besaran anggarannya saya lupa. Pokoknya tahun ini sudah kami anggarkan. Semoga bisa terealisasi. Mengurangi angka kemiskinan itu lumayan berat,” tandasnya. (kpg/ind)


Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X