Poli rawat jalan di RSUD Taman Husada akan memiliki ruangan baru. Setelah dikucurkan anggaran senilai Rp 15,5 miliar melalui Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
BONTANG- Direktur Utama RSUD Taman Husada dr Suhardi mengatakan, nominal pembangunan poli rawat jalan akan menyasar pengerjaan di lantai dua, tiga, dan empat bangunan baru rumah sakit pelat merah tersebut. “Ini meneruskan pengerjaan yang sebelumnya belum selesai,” kata dr Suhardi.
Pengerjaan tinggal melakukan partisi ruangan. Sesuai dengan jumlah poli rawat jalan yang tersedia di RSUD Taman Husada. Meski demikian, dengan anggaran ini belum langsung bisa terhubung dengan gedung utama. Ia berharap pembangunan ini segera rampung. Sehingga pelayanan poli rawat jalan yang
sebelumnya berada di lantai dasar bangunan utama bergeser ke bangunan baru. “Mudah-mudahan nanti ada jembatan di tahun berikutnya,” ucapnya.
Nantinya bangunan lama digunakan untuk pengembangan pelayanan di faskes tersebut. Namun secara mendetail belum ada keputusan di tingkat direksi dan manajemen. Tetapi salah satunya ialah diperuntukkan untuk ruangan pelayanan pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI).
“Di akhir tahun ini kami berencana untuk membeli alat MRI. Kami ajukan di anggaran perubahan. Sekira Rp 20 miliar,” tutur dia.
Selain penyelesaian di bangunan baru, pengerjaan di tahun ini juga menyasar lantai tiga bangunan lama. Nantinya salah satu ruangan akan dijadikan tempat pelayanan kemoterapi. Mengingat saat ini RSUD Taman Husada memiliki dokter spesialis onkologi.
“Ini pengembangan pelayanan untuk mempersiapkan ruangan sitostatika. Lokasinya di ruang Lily,” sebutnya.
Selain itu anggaran untuk RSUD Taman Husada juga cukup banyak. Meliputi belanja operasional pelayanan rumah sakit senilai Rp 5,1 miliar, belanja obat Rp 4,5 miliar, belanja jasa kebersihan Rp 3,6 miliar, belanja barang habis pakai-alat kesehatan Rp 2,6 miliar, BHP laboratorium Rp 2,2 miliar, BHP hemodialisa Rp 1,8 miliar, pemeliharaan alat kedokteran Rp 1,6 miliar, dan lain sebagainya.
Diketahui, Pada 2019 lalu, anggaran yang dikucurkan untuk pembangunan ini sejumlah Rp 12 miliar. Menyasar pengerjaan struktur lantai 4 dan 5. Setahun sebelumnya nominal yang sama juga digelontorkan untuk pengerjaan lantai 1 hingga 3. Kemudian di 2020 anggaran yang digelontorkan denilai Rp 10 miliar. Kala itu tiga aspek pengerjaan yang mulai dilakukan.
Meliputi sipil, arsitektur, dan elektrikal. Aspek sipil menyangkut tentang pemasangan atap. Adapun arsitektur berwujud penyekatan dinding ruangan menggunakan beton. Sisi elektrikal justru lebih banyak. Tiga lift bakal dipasang.
Berdasarkan perencanaan pihak rumah sakit dan Pemkot Bontang pada 2017 silam, dibutuhkan total anggaran Rp 54 miliar untuk menyelesaikan pembangunan ini. (ak/ind)