BONTANG – Penularan human immunodeficiency virus (HIV) di Kota Bontang masih tergolong tinggi. Sepanjang 2022, terdapat 77 warga Bontang yang terpapar virus tersebut.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Diskes) Bontang, pada 2019 terdapat 96 kasus, lalu di 2020 menurun menjadi 59 kasus. Sementara pada 2021 kembali turun menjadi 52 kasus. Namun, pada 2022 kembali naik menjadi 77 kasus.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Diskes Bontang Muhammad Ramsi mengatakan, penularan HIV dilatari perilaku seks bebas di luar pernikahan.
Adapun sebaran terbanyak didominasi usia 24–50 tahun. Penularan didominasi kalangan ibu rumah tangga (IRT). Kendati begitu, dia tidak secara gamblang menyebut jumlah pasti IRT yang terjangkit HIV dan penyebabnya.
“Usia rata-rata segitu. Tahun lalu memang lumayan banyak juga, tapi tahun ini meningkat signifikan,” sebutnya.
Kendati demikian, ia mengimbau masyarakat untuk selalu menerapkan pola hidup bersih serta rutin memeriksakan ke fasilitas kesehatan sebagai bentuk waspada dini. Sebab, tidak ada gejala khusus dari HIV bagi warga yang terpapar.
“Tak hanya itu, kami mengajak seluruh masyarakat untuk tetap peduli dan tidak menjauhi mereka yang terpapar HIV,” tutupnya. (kpg/kri/k16)