Embung Kanaan Digarap Lagi, Dapat Anggaran dari Provinsi Atasi Banjir, DED Dimulai April

- Kamis, 19 Januari 2023 | 12:37 WIB
TAMPUNG AIR: Waduk Kanaan diproyeksikan menjadi fasilitas untuk mengurai persoalan banjir yang sering terjadi di Bontang.
TAMPUNG AIR: Waduk Kanaan diproyeksikan menjadi fasilitas untuk mengurai persoalan banjir yang sering terjadi di Bontang.

Pemkot Bontang mendapat bantuan anggaran dari Pemprov Kaltim yang khusus digunakan untuk penanganan masalah banjir.

 

BONTANG – Anggaran sebesar Rp 718 juta disiapkan untuk menyelesaikan pembangunan embung Kanaan. Dari nominal tersebut terbagi dalam dua bentuk kegiatan. Rinciannya, Rp 519 juta untuk review detail engineering design (DED) dan Rp 199 juta jasa survei pengadaan lahan.

Kepala Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan (Bapelitbang) Amiruddin Syam membenarkan terkait kucuran anggaran tersebut. “Benar, ini nantinya masuk dalam salah satu upaya penanganan banjir,” kata Amiruddin.

Terkait DED dan jasa survei pengadaan lahan ini menyangkut masyarakat sekitar area. Apakah warga tidak keberatan dengan kehadiran infrastruktur ini nantinya. Termasuk menyangkut potensi jika dimanfaatkan sebagai air baku permukaan nantinya bisa atau tidak. “Setelah itu, baru dilakukan pembebasan lahan,” ucapnya.

Berdasarkan Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (Sirup) Pemprov Kaltim, tahapan ini akan dimulai April hingga Oktober mendatang. Diketahui, lokasi embung atau kolam depresi nantinya bersebelahan dengan Waduk Kanaan. Tepatnya di sebelah kanan akses menuju Kanaan atau samping Makam Toraja.

Luasan embung diperkirakan mencapai 38 hektare. Sejatinya, rencana ini telah disusun pada 2014 silam. Tetapi, perlu dilakukan review sehubungan dengan perkembangan permukiman. “Kalau perencanaan tahun ini maka potensi untuk pengerjaan fisik di tahun depan,” tutur dia.

Konsep pembangunan kolam depresi dihubungkan dengan gorong-gorong besar bawah jalan besar. Kapasitas tampung nantinya mencapai 948 ribu meter kubik. Sehingga, air dari hulu akan masuk terlebih dahulu ke Waduk Kanaan. Kemudian, diarahkan untuk tertampung di embung melalui gorong-gorong.

Selain itu, pemkot terus melakukan pengoptimalan Waduk Kanaan. Diharapkan nanti, kedalaman infrastruktur ini bisa mencapai 7-8 meter. Saat ini, masih di angka 5 meter. Dengan pengerukan ini nantinya bisa menambah debit air yang tertampung. Utamanya, ketika debit air dari area hulu tinggi.

“Nanti, ada ekskavator long arm yang disiagakan satu unit di sana. Supaya volume tampung lebih banyak,” sebutnya.

Tahun lalu, pemerintah pusat menggelontorkan anggaran Rp 1,3 miliar untuk melakukan optimalisasi Waduk Kanaan. Berdasarkan perencanaan yang dilakukan pada 2013 kapasitas tampung dari dasar danau sampai muka air tertinggi, yakni 5 meter. Dengan area luasan genangan 8 hektare.

Artinya, volume air yang ditampung berdasarkan kajian itu 400 ribu kubik. Namun, saat ini kapasitas tampungnya masih ditaksir 300 ribu kubik. Mengacu hasil optimalisasi Waduk Kanaan pada tahun lalu. Dari jumlah itu 100 ribu kubik bersifat tampungan mati. Artinya, ketika musim kemarau volume air sejumlah itu masih tersisa di infrastruktur tersebut.

Sementara, 200 ribu kubik masuk klasifikasi tampungan banjir. Volume ini akan dialirkan ke hilir ketika kondisi air laut surut. Selain itu, Dinas PUPRK masih melakukan kajian untuk menambah kedalaman tampungan. Dari perencanaan 5 meter menjadi 7-10 meter.

Selain itu, ia berharap infrastruktur ini dilengkapi dengan pompa air, sehingga ketika volume di hilir surut air bisa dibuang secara perlahan. (ak/ind/k15)

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X