Kondisi Sungai Segah Sangat Kotor, Perlu Kapal Angkut Sampah

- Jumat, 25 November 2022 | 09:33 WIB
GANGGU PEMANDANGAN: Tepian Sungai Segah dan Kelay dipenuhi tumpukan sampah, terutama limbah kayu dan sampah rumah tangga.
GANGGU PEMANDANGAN: Tepian Sungai Segah dan Kelay dipenuhi tumpukan sampah, terutama limbah kayu dan sampah rumah tangga.

Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Berau mengusulkan pengadaan dua unit kapal khusus pengangkut sampah di kawasan sungai.

 

TANJUNG REDEB - Kepala Seksi (Kasi) Pengelolaan Sampah DLHK Berau, Helmy menjelaskan, bahwa pengajuan kapal tersebut akan dilakukan pada anggaran 2023 mendatang. Dan nantinya, kapal tersebut akan dipusatkan di perairan Sungai Segah dan Kelay. 

“Permasalahan di aliran Sungai Kelay dan Segah itu adalah penumpukan sampah yang mengganggu keindahan kota,” ujarnya.

Menurutnya, keberadaan kapal tersebut bertujuan mempermudah petugas untuk mengangkut sampah yang berada di aliran sungai untuk di bawa ke tempat pemrosesan akhir (TPA). Menurutnya, pengadaan kapal tersebut untuk meningkatkan pelayanan dalam bidang kebersihan, khususnya pengangkutan sampah dari sungai. “Salah satunya untuk mempermudah tim kebersihan,” katanya.

Diakuinya, untuk membersihkan sungai pihaknya masih kekurangan jumlah personel. Akibatnya, banyak sampah di sungai yang tertumpuk di dekat pemukiman warga yang berada di bibir sungai.

“Jika sudah ada, kapal tersebut nantinya akan beroperasi secara rutin dan teratur dari kawasan Jalan Milono sampai Jalan Pulau Derawan. Selama ini, sampah di sungai kerap menumpuk di bantaran sungai maupun tersangkut di bawah permukiman warga yang berada di atas aliran sungai,” ungkapnya.

Untuk sementara, kapal pengangkut sampah hanya akan beroperasi di sungai, karena klasifikasi kapal yang akan dianggarkan belum memenuhi standar untuk beroperasi di laut.

“Dua unit itu nanti akan kita uji terlebih dahulu, jika unit tersebut beroperasi secara maksimal maka kita akan tambah lagi, kalau bisa hingga ke perairan laut Berau,” ujar Helmi.

Direncanakan, pengadaan dua kapal pengangkut sampah membutuhkan anggaran sebesar Rp 400 juta yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2023. Dirinya berharap, inovasi tersebut dapat mengatasi permasalahan sampah di Bumi Batiwakkal.

Sebab, kapal itu dapat menampung sampah dengan berat mencapai 2 ton. “Secepatnya untuk kapal yang beroperasi di laut akan kami ajukan. Tetapi, kita fokus untuk kapal yang beroperasi di sungai. Kapal tersebut akan kita datangkan dari Surabaya,” pungkasnya. (aky/ind/k15)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Arus Balik Lewat Laut di Samarinda Menurun

Selasa, 16 April 2024 | 18:07 WIB

Drainase di Jalan Juanda Dikerjakan Bertahap

Selasa, 16 April 2024 | 18:00 WIB

Rp 11 M untuk Perbaikan Jalan Sungai Buntu

Selasa, 16 April 2024 | 17:15 WIB

Arus Balik Lewat Laut di Samarinda Menurun

Selasa, 16 April 2024 | 17:00 WIB

Di Kutai Barat, Pertalite Lebih Mahal dari Pertamax

Selasa, 16 April 2024 | 16:30 WIB

BKPSDM Balikpapan Pantau Hari Pertama Kerja

Selasa, 16 April 2024 | 15:00 WIB

Tim Respons Brimob Padamkan Karhutla

Selasa, 16 April 2024 | 12:15 WIB

Tabrak Truk, Pengemudi Motor di Bontang Meninggal

Selasa, 16 April 2024 | 09:04 WIB
X