KARANG ASAM. Pihak berwenang terkait lalulintas jalan yakni Dishub Samarinda dan Satlantas Polresta Samarinda belum mengetahui adanya rencana aksi warga menutup jalan dari Stadion Utama Kaltim hingga Jalan Gotong Royong, Kelurahan Simpang Pasir, Kecamatan Palaran, Jumat besok (28/10).
Namun demikian Dishub Samarinda telah mengetahui adanya spanduk penutupan jalan yang terpasang di Jalan Adi Sucipto, yang ternyata telah dipastikan Lurah Rawa Makmur, M Yulian Mustofa bukan lah jalan yang akan ditutup dalam aksi warga Transmigrasi nantinya.
"Saya pikir jalan itu (Jalan Adi Sucipto). Itu karena yang saya lihat di media sosial, spanduk rencana penutupan jalan terpasang di jalan tersebut," kata Kepala Dishub Samarinda, Hotmarulitua Manalu, melalui Kabid Lalu Lintas Jalan, Hari Prabowo.
Hari membenarkan jika pihaknya sampai dengan kemarin (26/10), belum mengetahui adanya rencana penutupan jalur stadion sampai dengan Jalan Gotong Royong.
"Karena sampai hari ini (kemarin, Red) saya belum menerima suratnya. Tapi saya berterima kasih atas informasinya, dan saya akan langsung berkoordinasi dengan lurah dan camat setempat," ujar Hari.
Terpisah hal yang sama juga disampaikan Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Ary Fadli melalui Kasat Lantas, Kompol Creato Sonitehe Gulo yang juga belum mendapatkan informasi rencana aksi tersebut.
"Saya belum ada terima pemberitahuannya. Saya cek dulu. Belum ada perintah kepada saya," pungkasnya singkat.
Diketahui rencana aksi penutupan jalan tersebut terkait tuntutan hak masyarakat transmigrasi 1973-1974 di Kelurahan Simpang Pasir kepada Pemprov Kaltim terkait ganti rugi lahan yang sudah inkrah di tingkat Mahkamah Agung (MA).
Namun rencana penutupan jalan tersebut sempat menuai protes lantaran warga transmigrasi yang menuntut hak mereka, memasang spanduk di Jalan Adi Sucipto, yang berada di wilayah Kelurahan Rawa Makmur.(oke/nha)
