Bentrok Hari Santri, BCC Diundur Sehari

- Sabtu, 24 September 2022 | 09:00 WIB
-
-

BONTANG – Rencana pelaksanaan Bontang City Carnival (BCC) harus mundur sehari dari jadwal semula. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bambang Cipto Mulyono mengatakan, pada 22 Oktober itu ada peringatan Hari Santri.

Sejumlah kegiatan termasuk upacara peringatan tersebut akan dilakukan dengan mengundang pejabat.  “Karena Hari Santri tidak bisa diundur, maka pelaksanaan BCC yang diputuskan untuk digelar 23 Oktober,” kata Bambang.

Meski demikian, rute pelaksanaan BCC tidak mengalami perubahan. Bahkan Disdikbud telah menggelar rapat dengan instansi terkait. Sehubungan dengan rencana untuk pengaturan arus lalu lintas yang dipakai BCC. Nantinya pengendara yang melintas akan dialihkan ke jalur lain.

“Sudah berkoordinasi, tinggal kami nanti akan bersurat ke Satlantas Polres Bontang,” ucapnya.

Terkait perubahan jadwal ini juga tidak pengaruh terhadap peserta BCC. Disdikbud telah menyebarkan informasi sehubungan pergantian jadwal. Ke depan peserta juga akan diundang untuk mengikuti proses technical meeting. Sebelum pelaksanaan itu dihelat.  “Waktu TM-nya nanti akan menunggu pendaftaran selesai”.

Disinggung mengenai animo peserta BCC, ia belum bisa memastikannya. Sebab pendaftaran dilakukan secara online dan offline. Diketahui rute BCC akan dimulai dari Pendopo Wali Kota Bontang. Kemudian peserta akan menelusuri Jalan Awang Long ke arah simpang tiga Tanjung Limau menuju Jalan MH Thamrin hingga simpang tiga Taman Plaza Ramayana. Mengarah ke Jalan Ir Suprapto dan berakhir di simpang empat Bontang Baru.

Rencananya acara dimulai sekira 07.45 Wita di tanggal tersebut. Ia menjelaskan peserta akan dilepas Wali Kota Bontang Basri Rase. Selepas itu, wali kota akan menuju ke panggung kehormatan yang berlokasi di simpang tiga Taman Plaza Ramayana.

Menurut dia, BCC kali ini terdapat perbedaan dari pelaksanaan sebelumnya. Sebab, panitia tidak memperkenankan peserta menggunakan kendaraan bermesin. Baik roda dua maupun roda empat. Termasuk tunggangan kuda.

“Kalau yang kendaraan itu kami masih usulkan untuk dilaksanakan di Agustus tahun depan dengan tajuk Pawai Pembangunan. Jadi kali ini praktis pawai budaya dari paguyuban, OPD, sekolah, dan instansi terkait,” tutur dia.

Nantinya peserta BCC akan dinilai oleh panitia. Aspek penilaian mencakup kreativitas, keunikan, dan keserasian untuk BCC. Sementara pawai budaya mempertimbangkan kekompakan, kerapian, atraksi, dan originalitas daerah. “Di depan panggung kehormatan diperkenankan menunjukkan atraksi maksimal dua menit,” tutur dia.

Bagi peserta carnival akan dipilih enam terbaik. Sedangkan pawai budaya ditetapkan 10 peserta favorit. Mereka akan memperoleh uang pembinaan, trofi, dan piagam penghargaan. (ak/ind/k16)

 

 

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB

Stadion Batakan Segera Dilengkapi Lapangan Latihan

Selasa, 23 April 2024 | 13:22 WIB

BPKAD Proses Hibah Lahan Perum Bumi Sempaja

Selasa, 23 April 2024 | 10:00 WIB

SIC Bersedia Biayai Waterfront City

Selasa, 23 April 2024 | 08:30 WIB

Lima SPBU di Kutai Barat Wajibkan QR Barcode

Senin, 22 April 2024 | 20:00 WIB
X