Pertambahan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu, dalam sebuah populasi menggunakan per waktu unit untuk pengukuran.
TANJUNG REDEB – Laju pertumbuhan penduduk di Berau selama rentang 2010–2021 cukup signifikan. Dalam kurun waktu tersebut, terjadi penambahan 72.366 jiwa, dari 180.282 menjadi 252.648 jiwa. Secara rasio, Kecamatan Sambaliung yang terbanyak, ada penambahan lebih 13 ribu jiwa (lihat infografis).
Diyakini, pertumbuhan penduduk tadi akan terus bertambah, sehingga besar kemungkinan menciptakan kepadatan penduduk pada suatu wilayah. Kepadatan penduduk yang terus meningkat, jika tidak diantisipasi dengan baik, bisa berdampak pada menurunnya kesejahteraan penduduk.
Jadi sangat penting untuk menjaga keseimbangan terhadap pertumbuhan penduduk, agar setiap penduduk yang ada pada suatu wilayah bisa sejahtera. “Memang perlu cari teorinya dulu, jika ada yang mengatakan angka kemiskinan dipengaruhi besarnya pertumbuhan jumlah penduduk,” terang Kepala Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Berau, Lita Januarti Hakim.
Lita menambahkan, pertumbuhan penduduk bukan hanya membahas tentang jumlah manusia lahir, tetapi juga membahas jumlah penduduk yang mengalami kematian. Dengan kata lain, pertumbuhan penduduk sangat memerhatikan angka kelahiran dan angka kematian yang ada pada suatu wilayah.
Angka kematian dan angka kelahiran, sebaiknya seimbang agar pertumbuhan penduduk juga seimbang, sehingga kehidupan penduduk bisa sejahtera. “Contoh kecil saja, di Kecamatan Tanjung Redeb, pada tahun 2010 berapa dan 2021 berapa. Kita tidak hanya hitung angka kelahiran saja, tapi juga angka kematian,” paparnya.
Lita melanjutkan, pertumbuhan penduduk dibagi menjadi tiga jenis, yaitu pertumbuhan penduduk alami, pertumbuhan penduduk non alami, dan pertumbuhan penduduk total. Pertumbuhan penduduk alami adalah pertumbuhan penduduk yang terjadi atau didapatkan dari hasil selisih antara angka kelahiran dengan angka kematian yang terjadi dalam satu tahun.
Sedangkan untuk pertumbuhan penduduk non alami yakni jumlah pertumbuhan penduduk yang didapatkan dari selisih penduduk yang akan melakukan migrasi masuk dan migrasi keluar. Lalu pertumbuhan penduduk total adalah pertumbuhan yang terjadi karena hasil penghitungan dari selisih jumlah kelahiran dengan jumlah kematian yang kemudian ditambah dengan selisih jumlah imigrasi dengan jumlah emigrasi.
“Tiga jenis pertumbuhan penduduk ini yang kita perhatikan dalam melakukan penghitungan,” pungkasnya. (hmd/ind/k16)