Perbaikan Tiga Infrastruktur Diajukan lewat DAK

- Senin, 8 Agustus 2022 | 10:42 WIB
DIUSULKAN: Perbaikan Jalan KS Tubun diajukan melalui DAK 2023.
DIUSULKAN: Perbaikan Jalan KS Tubun diajukan melalui DAK 2023.

BONTANG – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK) telah mengajukan beberapa rencana proyek melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) 2023. Kabid Bina Marga Dinas PUPRK Anwar Nurdin mengatakan, ada tiga prioritas yang diharapkan bisa terbantu dari postur bantuan anggaran tersebut.

Yakni, penanganan longsoran di Jalan Soekarno-Hatta, perbaikan Jembatan Jalan Pontianak, dan renovasi Jalan KS Tubun. “Kami sudah ajukan di awal tahun. Tinggal menunggu dari pemerintah pusat untuk asistensi jika itu diakomodasi,” kata Anwar.

Diketahui, penanganan longsoran di Jalan Soekarno-Hatta sudah melalui perencanaan pada 2018. Kebutuhan anggaran Rp 12 miliar. Namun, nominal ini bakal berubah seiring meningkatnya harga bahan bakar minyak bersubsidi. Mengingat penggunaan alat berat membutuhkan bahan bakar tersebut.

“Panjang bahu jalan yang diturap yakni 80 meter. Satu sis saja. Titiknya sebelum pipa pertama arah menuju Bontang Lestari,” ucapnya.

Saat ini telah dipasang garis polisi di titik itu. Sebagai peringatan bagi pengguna jalan yang melintas. Agar meminimalisasi terjadinya kecelakaan lalu lintas. Bentuk desain konstruksi yang dipakai nantinya serupa dengan proyek 2019 silam. Kala itu pemkot menganggarkan Rp 6,1 miliar.

“Titiknya memang beda tapi desainnya bakal sama. Turap yang dibangun diberi lebar lebih dari bahu jalan,” tutur dia.

Selanjutnya, pagu anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan Jembatan Pontianak mencapai Rp 7 miliar. Nantinya tiang pancang sisi kanan dan kiri jembatan akan dibenahi. Perbaikan tidak akan memakai konsep penggunaan tiang tengah. Supaya arus air sungai bisa lancar.

Termasuk struktur jalan jembatan bakal ditinggikan. Panjang jembatan 20 meter dengan lebar 8 meter. Kemudian atas jembatan akan dilapisi aspal. Sebagai akses warga sekitar. Penghubung Jalan Asmawarman dengan Jalan Soekarno-Hatta.

“Ini termasuk perbaikan parit di titik tersebut. Sebab, aliran air saat ini mengarah ke Jalan Asmawarman. Karena elevasi parit tidak sesuai,” sebutnya.

Sebelumnya, Dinas PUPRK menyatakan kondisi jembatan ibarat kanker stadium level 4. Sangat membahayakan, sehingga dibutuhkan perombakan total secepatnya. Agar tak ada hal buruk terjadi. Berdasarkan hasil survei bersama konsultan, jembatan berusia puluhan tahun itu bisa ambruk kapan saja.

Paling riskan, ketika hujan mengguyur. Bila hujan deras, lantas ada kendaraan berbobot besar melintas di jembatan, seperti truk pengangkut tanah, pasir, dan batu, dikhawatirkan jembatan bisa patah kapan saja. Sebab, konstruksi yang mengisi badan jembatan mengalami penurunan.

Penyangganya pun sama, telah bergeser beberapa senti. Sementara siring yang berada di bawah jembatan rupanya juga ambles, sehingga tanah meluber hingga kolong jembatan. “Kondisi pondasi jembatan telah ambles,” urainya.

Selanjutnya perbaikan Jalan KS Tubun diperkirakan membutuhkan Rp 7,4 miliar. Anwar menjelaskan, proyek ini sudah mencakup semua aspek. Mulai pengaspalan, pembuatan trotoar, hingga perbaikan drainase. Kondisi Jalan KS Tubun sungguh memprihatinkan.

Pasalnya, lapisan aspal sudah banyak yang terkelupas, sehingga menyebabkan struktur jalan tidak rata. Belum lagi ada lubang di badan jalan.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Arus Mudik Laut di Samarinda Belum Meningkat

Jumat, 29 Maret 2024 | 20:00 WIB

Bendungan Marangkayu Sudah Lama Dinanti Warga

Jumat, 29 Maret 2024 | 16:45 WIB
X