SAMARINDA KOTA. Kenaikan angka kasus Covid-19 yang terjadi hampir di seluruh daerah di Indonesia membuat pemerintah untuk melakukan vaksinasi tambahan yakni dosis keempat. Pemberian vaksin Covid-19 dosis keempat dikarenakan masa antibodi pasca vaksinasi hanya bertahan selama enam bulan. Jika pandemi masih terus berlanjut, vaksinasi booster sebagai penguat antibodi dibutuhkan khususnya pada kelompok rentan.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Kaltim Isran Noor menyatakan bahwa pemerintah provinsi siap melaksanakan dosis keempat. "Kita akan ikuti apa instruksi dari pusat, yang jelas Kaltim siap," ucapnya pada awak media. Pihaknya juga terus berkoordinasi, menunggu dan mengikuti usulan dari pusat terkait pelaksanaan vaksin dosis keempat. "Mau vaksin keempat segela macam, mari ikuti saja," ungkapnya.
Berdasarkan data yang dirilis Dinkes Kaltim, dari target 2.874.401 orang yang harus divaksin, realisasi vaksinasi dosis ke-3 baru 1.001.095 orang, atau 34,83 persen. Artinya masih 1.873.306 orang yang belum divaksin ke-3.
Sebaliknya penduduk yang sudah mendapat vaksin dosis ke-1 rata-rata sudah berkisar 94-102 persen dari target. Atau sudah 2.955.103 orang. Kemudian, penduduk yang sudah mendapat vaksin dosis ke-2 sudah 90,31 persen atau 2.595.768 orang.
Diuraikan, realisasi vaksinasi dosis ke-3 atau booster per kabupaten/kota di Kaltim, tertinggi di Balikpapan yang sudah mencapai 45,67 persen dan terendah di Penajam Paser Utara (PPU) yang baru 27,23 persen, di atasnya ada Kutai Kartanegara (Kukar) 28,73 persen. Sedangkan di 7 kabupaten/kota lainnya, realisasi vaksin dosis ke-3 dalam rentang 31 persen sampai dengan 39,49 persen. (mrf/nha)
