Cara Disbudpar Dongkrak PAD dari Objek Wisata Bersejarah, Gandeng Perusahaan Batu Bara untuk Kelola Kamar Bola

- Jumat, 5 Agustus 2022 | 14:29 WIB
KAMAR BOLA: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata akan menjadikan bangunan bersejarah menjadi objek wisata baru.
KAMAR BOLA: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata akan menjadikan bangunan bersejarah menjadi objek wisata baru.

Bumi Batiwakkal ­–sebutan Kabupaten Berau– memiliki banyak tempat peninggalan bersejarah.

 

BANGUNAN kamar bola yang berada di Kecamatan Teluk Bayur akan disulap menjadi objek wisata heritage. Seperti dijelaskan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau Ilyas Nasir, saat ini Pemkab Berau terus berupaya meningkatkan pengelolaan peninggalan bersejarah, khususnya di Kecamatan Teluk Bayur.

Menurut dia, saat ini beberapa bangunan bersejarah sedang didata oleh Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Berau untuk kemudian kepengurusannya diserahkan kepada Disbudpar.

“Jadi nanti untuk kepengurusan akan diserahkan kepada kita (Disbudpar, red) dan informasi yang saya terima terakhir bahwa sedang diproses, kita tunggu saja nanti,” ujarnya.

Dirinya mengaku, ke depan dalam pengelolaan bangunan bersejarah tersebut nantinya pihaknya menggandeng pihak ketiga. Salah satunya bangunan Kamar Bola yang lokasinya ada di atas bukit, sehingga masih membutuhkan perhatian karena untuk menjangkau lokasi harus menaiki tangga.

“Pertama mungkin kita akan tingkatkan jalan menuju bangunan Kamar Bola yang di atas bukit tersebut. Tentu menggandeng pihak ketiga,” ungkapnya.

Mantan kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK) itu menyebut alasan pihaknya menggandeng salah satu perusahaan sektor batu bara di Kabupaten Berau karena bangunan Kamar Bola yang diketahui merupakan bekas kantor batu bara Steinkollen Matschappy Parapattan (SMP) pada masanya.

“Karena berhubungan dengan pertambangan, sewajarnya kita ajak perusahaan tersebut untuk ikut andil dalam prosesnya” kata Ilyas.

Menurutnya beberapa peninggalan bersejarah di Kecamatan Teluk Bayur berpotensi menjadi objek wisata sejarah. Selain itu, Kecamatan Teluk Bayur memiliki fasilitas-fasilitas pendukung yang dapat mempercantik dan memaksimalkan sektor pariwisatanya.

Sehingga menurutnya ke depan, Ilyas berharap ada pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar dan Pemkab Berau juga mendapatkan tambahan sumbangan pendapatan asli daerah (PAD) dari wisata.

“Peninggalan bersejarah bisa menjadi daya tarik baru, selain menghidupkan perekonomian masyarakat, juga bisa menjadi tambahan PAD bagi pemerintah daerah,” tandasnya. (aky/ind/k16)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB

Stadion Batakan Segera Dilengkapi Lapangan Latihan

Selasa, 23 April 2024 | 13:22 WIB

BPKAD Proses Hibah Lahan Perum Bumi Sempaja

Selasa, 23 April 2024 | 10:00 WIB

SIC Bersedia Biayai Waterfront City

Selasa, 23 April 2024 | 08:30 WIB

Lima SPBU di Kutai Barat Wajibkan QR Barcode

Senin, 22 April 2024 | 20:00 WIB
X