Skenario Besar Penanganan Banjir Bontang Belum Masuk APBD

- Senin, 1 Agustus 2022 | 11:19 WIB
TUNGGU MASTERPLAN: Skema besar penanganan banjir di Kota Taman berpotensi tidak masuk dalam postur APBD tahun depan.
TUNGGU MASTERPLAN: Skema besar penanganan banjir di Kota Taman berpotensi tidak masuk dalam postur APBD tahun depan.

Penanggulangan banjir menjadi fokus perhatian Pemkot Bontang. Kabid Sanitasi, Air Minum, dan Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK) Bontang Edi Suprapto mengatakan, kontraktor pemenang lelang masih melakukan survei dan melakukan kajian untuk menyusun masterplan.

 

BONTANG – Menurut Edi Suprapto, hasil kajian bakal diketahui Desember mendatang. Terbaru pengukuran tipografi sungai masih dilakukan. Hasil dari itu akan dibuat permodelan terkait skema yang bisa diterapkan untuk mengatasi banjir kiriman. Sehubungan dengan kebutuhan anggaran yang akan tertuang pada APBD 2023 akan mengacu rencana yang sudah ada.

“Skenario besarnya yang belum bisa masuk, seperti pengadaan pompa. Kalau penanganan saluran drainase masih bisa,” ucapnya.

Terkait pemanfaatan Waduk Kanaan dan pembuatan polder, Dinas PUPRK akan tetap mengusulkan dalam postur anggaran di tahun tersebut. Termasuk rencana penurapan sungai. Meski demikian, karena keterbatasan anggaran daerah, pengerjaan bakal dilakukan bertahap.

“Sesuai kondisi kas daerah. Polder dan normalisasi sungai tetap kami dorong. Karena polder ini juga bisa tempat daya tampung air permukaan,” tutur dia.

Ia mengaku beberapa hari belakangan ini intensitas hujan di Kota Taman cukup tinggi. Dampaknya ancaman banjir bisa saja terjadi jika pasokan dari hulu dalam jumlah besar. Pihaknya akan terus berkoordinasi dengan stakeholder terkait termasuk kelurahan. Utamanya daerah yang menjadi langganan banjir.

“Normalisasi jalan terus. Kami sambil menunggu saja. Paling memberi warning terhadap wilayah yang terdampak banjir,” sebutnya.

Tahun ini penurapan terjadi di dua titik yakni Kelurahan Api-Api dan Gunung Elai. Diharapkan dari pengerjaan itu ditambah normalisasi sungai secara swakelola dapat mengurangi volume limpasan air di daerah aliran sungai. Diketahui penyusunan masterplan ini menyedot anggaran Rp 1,3 miliar. Pemenang lelang ialah PT Globetek Glory Konsultan. Perusahaan ini berasal dari Manado, Sulawesi Utara.

Adapun pengerjaan penurapan di Gunung Elai bakal dilakukan oleh PT Bumi Lansirang. Perusahaan bermarkas di Samarinda ini memenangkan tender dengan nilai penawaran Rp 16,7 miliar. Bersumber dari Bankeu Pemprov Kaltim. Berbeda untuk penurapan di Api-Api akan dikerjakan CV Mitra Piposs. Dengan pagu penawaran Rp 6 miliar dari APBD Bontang. (ak/kri/k16)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X