SEMPAJA UTARA. Pelayanan Perumdam Tirta Kencana Mahakam Samarinda mendapat keluhan dari warga. Pasalnya hampir sebulan air bersih tidak mengalir. Kondisi ini berdampak pada terganggunya aktivitas warga. Tidak mengalirnya air terjadi di Jalan Batu Cermin, RT 43, Kelurahan Sempaja Utara, Kecamatan Samarinda Utara.
"Tiga minggu warga tidak mendapat distribusi air bersih dari Perumdam. Untuk memenuhi kebutuhan terpaksa membeli air tandon keliling hingga Rp 150 ribu per tandon," kata ketua RT 43, Heldi, Jumat (22/7).
Padahal, kata Heldi, pihak Perumdam telah menginformasikan jadwal atau waktu dimana warga bisa mendapatkan air bersih yakni tiga hari sekali. "Warga sebenarnya sudah menanti mengalirnya air sesuai jadwal. Tapi ditunggu hingga hari ini tetap tidak mengalir. Dan warga tahunya mengadu ya kepada saya selaku ketua RT," kesal Heldi.
Heldi mempertanyakan apa penyebab sehingga air PDAM tak mengalir hingga hari ini. Sebab sebelumnya air mengalir saja meski tidak deras. "Untuk kebutuhan sehari-hari seperti mandi dan mencuci kami berharal air hujan. Kadang membeli air tandon keliling, cuma menambah ongkos dan jelas lebih mahal," terang Heldi.
Mengatasi hal itu, Dinas Pemadam Kebakaran (Diadamkar) dan Penyelamatan Kota Samarinda turun tangan. Tim pemadam ini menurunkam satu unit tangki berkapasitas 10 ribu liter untuk mensuplay air bersih ke rumah warga.
Untuk bisa mendistribusikan air. Unit tangki Damkar harus bolak balik mengisi air di dalam tanki.
"Kami menanggapi keluhan warga dimana perumdam kurang begitu merespon keluhan mereka. Namun tentunya ada keterbatasan kami dalam suplay ini," kata koordinatow wilayah posko 2, damkar Barkani.
Warga berharap, Perumdam segera merespon keluhan mereka. Dan air kembali lancar. (kis/beb)