SAMARINDA. Belasan pengendara motor yang nekat menerjang banjir terpaksa gigit jari. Motor yang mereka kendarai tiba-tiba mati di perjalanan lantaran mesin kemasukan air. Kondisi inilah yang dialami pemotor saat melintas di perempatan Jalan Lambung Mangkurat dan Gerilya, Sungai Pinang, Minggu (17/7) pagi.
Kawasan tersebut terendam banjir akibat hujan dengan intensitas tinggi diikuti intensitas ringan, yang terus mengguyur sejak pukul 05.30-14.00 Wita. Ketinggian air bervariasi antara 20-60 sentimeter. Akibat banjir, arus lalu lintas menjadi terganggu.
"Saya dari Samarinda Seberang rencana ke tempat keluarga tak jauh dari perempatan Jalan Lambung Mangkurat. Terpaksa jalan kaki dan memarkir kendaraan di tempat aman karena banjir cukup dalam. Dari pada motor saya mogok," kata seorang pengendara, Jummy (30).
Tak hanya membuat arus lalu lintas terganggu, sejumlah pedagang ikut merasakan dampak dari banjir di kawasan tersebut. Banjir membuat lapak pedagang jadi sepi lantaran tidak ada yang mau mampir untuk membeli.
"Orang jadi malas datang dan memilih jalan yang kering," kata Firman (40), salah seorang pemilik toko kelontongan
Personel Patroli Beat 110 Polresta Samarinda yang datang ke lokasi banjir berusaha membantu pengendara yang mengalami mogok. Petugas mendorong motor hingga ke lokasi aman.
"Sepanjang pantauan di wilayah Patroli Beat 5 regu 3. Kondisi banjir terparah ada di Jalan Gerilya. Belasan motor mengalami mati mesin," tukas Briptu Adji Saifullah. (kis/rin)