BONTANG – Masalah banjir rob masih sering terjadi di akses masuk Bontang Kuala. Akibatnya jalan terendam ketika kondisi air laut pasang. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK) mengusulkan untuk pembuatan tebing jalan.
Sejatinya usulan ini dimasukkan untuk proyek pengerjaan preservasi jalan yang dibiayai APBN. Mengingat Jalan Piere Tendean masuk dalam jalan nasional. “Kami ajukan untuk proteksi. Karena jalan itu masih aset pemerintah pusat,” kata Kabid Marga Dinas PUPRK Anwar Nurdin.
Berdasarkan perencanaan yang diajukan ke Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kaltim, jalan itu dibuat dinding bagian luarnya. Dinding itu setinggi sandaran kayu pada akses saat ini. Konstruksi awal sejatinya menggunakan batu gunung. “Tetapi pertimbangan susahnya material tersebut diubah menjadi beton. Setinggi dudukannya trotoar sekarang itu dindingnya,” ucapnya.
Harapannya air tidak bisa masuk ke jalan. Tetapi Dinas PUPRK belum bisa memastikan apakah usulan ini masuk dalam anggaran Rp 28 miliar tahun ini atau tidak. Jika tidak terealiasasi tahun ini maka bisa digarap pada tahun berikutnya. “Sebab dari pintu masuk Bontang hingga Piere Tendean itu kewenangan Balai karena jalan nasional,” tutur dia.
Panjang pembuatan dinding itu dari gerbang masuk Bontang Kuala hingga terminal. Bagian kiri-kanan jalan. Terkait anggaran yang dibutuhkan masih ada koreksi dari BBPJN Kaltim. Namun nominalnya miliaran rupiah. Jika diukur menggunakan peta google, maka panjangnya mencapai 850 meter.
Diketahui, proyek preservasi Jalan Santan-Bontang menggunakan APBN senilai Rp 28 miliar. Pemenang tender yang tertera ialah PT Permata Dewo Ndaru.
Sebagai informasi, banjir rob merendam Jalan Kapten Piere Tendean, Bontang Kuala, Selasa (17/5) lalu. Tak hanya membuat akses jalan terganggu, sekolah, dan rumah warga ikut terdampak. Banjir rob ini mulai naik sejak dini hari. Ada 20 RT yang terdampak, 11 RT yang berada di kawasan atas laut, dan 9 RT di area darat Bontang Kuala. (ak/ind)
