PENGUNGKAPAN peredaran narkotika golongan satu jenis ganja, terus jadi perhatian serius instansi penegak hukum. Khususnya Balikpapan-Samarinda (Balsam). Tertangkapnya sindikat ganja dengan jumlah besar melalui jasa ekspedisi menjadi catatan Badan Narkotika Nasional (BNN).
Ada kesamaan antara modus pengiriman barang haram ke dua kota terbesar di Kaltim. Upaya yang dilakukan dari Jawa dan Sumatra untuk masuk ke Balsam. "Memungkinkan dijadikan pasar baru peredaran ganja. Tapi Samarinda terbantu, karena bukan jalur utama atau pintu masuk ekspedisi," ungkap Kasat Resnarkoba Polresta Samarinda Kompol Rido Doly Kristian.
Tidak berbeda dengan peredaran narkoba jenis sabu-sabu. Kota Tepian diklaim bukan pintu masuk utama. Sebab, jalur pengiriman dari seluruh wilayah di Indonesia untuk masuk Kaltim selalu lewat Balikpapan. "Walau bukan pintu masuk utama, tapi Samarinda menjadi pusat utama peredarannya," papar perwira polisi berpangkat melati satu tersebut.
Di sisi lain, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Balikpapan Kompol Risnoto menerangkan, peredaran ganja sejauh ini hanya terbatas pada komunitas tertentu. Dan daerah berjuluk Kota Beriman itu sangat memungkinkan menjadi pasar baru peredaran ganja. "Apalagi banyak komunitas muda-mudi di Balikpapan," bebernya.
Hal itu sejalan dengan mulai masuknya ganja sintetis serta jenis tanaman ke Balikpapan. Bahkan pengirimannya menggunakan jasa ekspedisi. "Mereka tidak hanya memesan ganja kering yang sudah siap diedarkan, bahkan mulai menanam sendiri," tutupnya. (dra/k8)
ASEP SAIFI ARIFIAN
@asepsaifi