Prediksi PT Pelni mengenai puncak arus balik melalui moda transportasi laut menjadi kenyataan. Pasalnya, pada kedatangan KM Binaiya, Minggu (8/5) tercatat 1.418 penumpang turun atau tiba. Data ini terambil dari departure control system (DCS) Pelabuhan Loktuan.
BONTANG - Kepala PT Pelni Cabang Samarinda Syarif Hidayat mengatakan, banyaknya jumlah penumpang ini karena kapal menempuh rute panjang sebelumnya. Mulai Bima-Labuan Bajo-Makassar-Awerange-Bontang.
Dengan angka ini, dipastikan ada penambahan dispensasi penumpang di Pelabuhan Awerange. “Karena kapasitas kapal hanya 970 penumpang,” kata pria yang akrab disapa Ujang ini.
Kapal ini bersandar di pelabuhan pada 12.00 Wita. Mundur satu jam karena pengaturan kecepatan, mengingat ada kapal yang keluar di waktu bersamaan. Dua jam setelah sandar penumpang turun diarahkan langsung menuju dermaga melalui dua pintu. Baik dari dek empat dan lima. Kemudian diarahkan ke gerbang samping pelabuhan.
Setelah semua turun dan dibersihkan, baru penumpang berangkat diarahkan. Dari ruang tunggu pelabuhan menuju dek kapal. Jumlah penumpang yang naik pun tinggi yakni 965 orang. “Artinya mereka yang berangkat ini berlebaran di Bontang. Mereka kemudian pulang pada arus balik kali ini,” ujarnya.
Sekira 16.10 Wita, kapal kemudian berlayar menuju Awerange. PT Pelni memberikan durasi 10 menit dari waktu berangkat. Tujuannya memastikan tidak ada penumpang yang ketinggalan. Bentuknya dengan melacak boarding dengan jumlah tiket terjual.
Sementara Aidil, warga Kutai Timur mengaku senang usai melakukan mudik Lebaran dari kampung halamannya di Makassar. Pasalnya itu kali pertama ia melakukan mudik bersama keluarga setelah ada aturan yang melarang mudik dua tahun lalu karena maraknya pandemi Covid-19.
"Alhamdulillah, bisa mudik lagi. Kalau saya milih menggunakan kapal karena lebih murah dan santai tidak terkesan buru-buru juga," tutur Aidil.
Sebagai informasi, kedatangan berikutnya yakni kapal KM Egon pada 13 Mei. Diketahui sebelum menuju Bontang, kapal ini berangkat dari Waingapu-Lembar-Surabaya-Batulicin-Parepare. (*/ak/kri/k16)
