BUKUAN. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda beserta Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) Samarinda, melakukan penyisiran permukiman penduduk di wilayah Kelurahan Bukuan, Minggu (8/5).
Kegiatan penyisiran itu dilakukan dalam rangka menindaklanjuti keluhan dan laporan warga terkait keberadaan pohon rawan tumbang, yang berada di tengah permukiman. Salah satu pohon nangka yang berada di kawasan RT 27, yang tingginya sekitar 4 meter terpaksa harus ditebang karena dianggap membahayakan.
"Ya ketinggiannya cuma 4 meter. Tapi posisinya yang berada di lereng bukit dan sudah miring," kata Koordinator BPBD Samarinda wilayah Kecamatan Palaran, Sujial. Sujial menjelaskan, pohon nangka itu tidak lagi bisa berdiri tegak dan dikhawatirkan dapat tumbang lantaran tanah di bawahnya telah mengalami abrasi.
"Itu salah satunya yang membuat pohon itu bisa tumbang kapan saja. Apalagi ketika turun hujan, karena tanahnya terus terkikis," ujar Sujial.
Karena itulah setelah berkoordinasi dengan sejumlah pihak termasuk pemilik tanah. Pohon nangka itupun diputuskan ditebang.
"Yang kami lakukan itu adalah bagian dari upaya pencegahan, untuk menghindari ancaman bahaya khususnya di tengah-tengah permukiman," pungkasnya.(oke/rin)