Setelah Ditemukan Pelajar Positif Corona, PTM Terbatas di SMP 1 Dimulai Lagi

- Selasa, 25 Januari 2022 | 10:40 WIB

BONTANG - Pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di SMP 1 sempat dihentikan sementara pekan lalu. Imbas salah satu pelajar dinyatakan terkonfirmasi Covid-19. Namun, pihak sekolah sudah memastikan memulai lagi PTM terbatas, Senin (24/1) hari ini.

Kepala SMP 1 Riyanto mengatakan, sudah memberikan informasi kepada seluruh wali kelas untuk memulai pembelajaran luring. Pesan itu kemudian diteruskan kepada seluruh wali murid dalam grup media sosial masing-masing kelas. "Sudah diinformasikan untuk masuk sekolah," kata Riyanto.

Nantinya, PTM 100 persen tetap digelar dua sesi. Mengingat keterbatasan sarana ruangan kelas. Sesi pertama berlangsung 07.00 hingga 11.30 Wita. Dilanjutkan 13.00 sampai 15.50 Wita sesi berikutnya. Pihak sekolah juga telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud). Bahkan izin pun telah diberikan.

"Mendapatkan informasi dari bidang Dikdas dipersilakan masuk seperti biasa. Karena masa sterilisasi dan penyemprotan sudah dilakukan," ucapnya.

Meski demikian, hari ini sebagian pelajar akan dijadwalkan pemeriksaan rapid antigen acak. Kegiatan ini diinisiasi oleh Puskesmas Bontang Utara 1. Kuota pemeriksaan menyasar 84 siswa dan empat guru. Mekanismenya dipilih oleh wali kelas masing-masing. Berdasarkan kebersediaan dari pihak bersangkutan.

Teknisnya, untuk kelas VIII dan IX masing-masing diambil empat siswa per rombongan belajar (rombel). Adapun kelas VII hanya tiga siswa. Dengan ketentuan perwakilan berbeda dengan tahap sebelumnya. Namun, Riyanto menuturkan ada kendala dengan ini. Sebab, hingga berita ditulis kuota belum tergenapi.

"Sebagian orangtua tidak setuju dengan pemeriksaan ini. Takut ada yang terjaring dan dinyatakan terkonfirmasi," tutur dia.

Sekolah pun tidak bisa memaksa. Jika kuota tidak terpenuhi maka yang sudah terdata itulah yang bakal menjalani pemeriksaan. Ia pun juga mengaku heran mengapa ketentuan antigen acak ini dilakukan dua kali di satuan pendidikannya.

"Terpenting kami sudah sampaikan. Kalau sekarang (hingga berita ditulis) belum sampai 84 orang," terangnya.

Sehubungan dengan langkah antisipasi agar kejadian tidak terulang, sekolah meminta orangtua untuk memberikan informasi. Jika sebelumnya ada yang melakukan perjalanan ke luar daerah. Sehingga, pendeteksian lebih cepat dilakukan.

"Jangan diam-diam. Paling tidak ada laporan," urainya.

Tak hanya itu, pihak sekolah juga tetap memberlakukan protokol kesehatan secara ketat. Mulai dari penggunaan masker, pengaturan jarak, pengukuran suhu, hingga mobilisasi saat datang dan pulang siswa. (*/ak/far/k15)

 

adiel kundhara

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Safari Ramadan Kukar, Serahkan Manfaat JKM

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:29 WIB
X