Direksi Rumah Sakit Umum Daerah Taman Husada mengeluarkan kebijakan yang mendapat sorotan minor.
BONTANG - Tahun ini, rumah sakit pelat merah milik Pemkot Bontang akan melakukan pengadaan delapan unit kendaraan dinas roda empat baru. Dikatakan Plt Direktur RSUD Taman Husada dr Suhardi, fasilitas ini untuk dokter spesialis. Tujuannya mendukung mobilisasi para dokter.
Saat ini, terdapat 34 dokter spesialis bertugas di rumah sakit yang dipimpinnya. Rinciannya, 32 berstatus PNS dan 2 tenaga kontrak daerah (TKD). "Tahun ini, kami akan mengadakan delapan mobil dinas baru," kata dr Suhardi.
Saat disinggung berapa nominal anggaran yang dikucurkan, ia enggan membeberkannya. Akan tetapi, mobil yang akan dibeli bermerek Toyota Veloz. Adapun berdasar hasil pencarian, harga Toyota Veloz dibanderol Rp 278,7 juta hingga Rp 323,5 juta.
Harga bergantung varian mobil yang dibutuhkan. Sementara anggaran untuk membeli mobil dinas berasal dari dana Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). “Nanti saja ditanyakan itu (anggarannya). Ya seharga (Toyota) Veloz lah,” singkatnya.
Sementara Ketua DPRD Andi Faizal Sofyan Hasdam mengatakan pemerintah inkonsisten terkait kebijakan pengadaan mobil dinas. Pasalnya sebelumnya ASN di OPD lain dilarang melakukan pengadaan serupa. "Kami pertanyakan sikap konsistensinya. Pasti kalau ini terealisasi menimbulkan kecemburuan," ucap politisi Partai Golkar ini.
Menurutnya, memang secara tujuan itu memudahkan para dokter memberikan pelayanan. Tetapi, dari segi urgensinya masih ada pos lain yang membutuhkan anggaran. "Kalau yang diajukan itu seperti mobil ambulans untuk memberikan pelayanan masih dimaklumi," ucapnya.
Senada, politikus NasDem Bakhtiar Wakkang menyatakan bila RSUD ngotot melakukan pengadaan mobil, justru menunjukkan betapa tak konsistennya pemerintah. Awal memimpin, Wali Kota Basri Rase berjanji akan memperbaiki penggunaan dana APBD dengan melakukan penghematan.
“Tagih komitmen Wali Kota. Katanya komitmen mau perbaiki APBD, hal-hal kecil begitu tidak perlu lah,” kata Bakhtiar
Bila melakukan kalkulasi, mestinya menyewa mobil jauh lebih murah ketimbang pengadaan baru. “Inilah semangat perbaikan APBD yang didengungkan wali kota. Seperti halnya semangat melakukan ‘bersih-bersih’ honorer,” tegasnya. (*/ak/ind/k15)