Pelaksana yang ditunjuk Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Samarinda masih mengerjakan penangan longsor di Jalan Inpres Tembok Tengah, Kelurahan Sempaja Utara, Kecamatan Samarinda Utara. Ditarget rampung akhir Desember, bakal memuluskan jalur tersebut.
SAMARINDA–Jalur tersebut dilaporkan mengalami pergeseran tanah pada Kamis (2/9) lalu. Status darurat kebencanaan pun dikeluarkan BPBD Samarinda atas rekomendasi wali kota Samarinda berdasarkan laporan pejabat setempat.
Tujuannya agar penanganan segera dilakukan tanpa proses lelang atau melalui penunjukan langsung. Terkait progres penanganan, Kasi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan, Bidang Bina Marga Dinas PUPR Samarinda Budi Santoso menuturkan, saat ini pelaksana masih melakukan pengeboran untuk pembangunan fondasi. Metode penanganan membangun dinding penahan tanah (DPT) di sisi kiri, arah menuju Batu Besaung atau Berambai. “Ada 36 pondasi pile slab, kedalaman bervariasi, antara 36–50 meter, menyesuaikan bidang gesernya,” ucap dia.
Sementara itu, di sisi kanan jalur, hasil pengecekan geolistrik, titik tersebut masih terbilang aman. Namun, pengamanan lanjutan akan dilakukan stressing atau penguatan dinding tanah yang diusulkan pada APBD 2022 mendatang. “Saat ini fokus penanganan di titik longsor dulu,” ujarnya. Mengenai batas akhir pekerjaan, dia menyebut sampai akhir Desember mendatang. Di lapangan pun progres pengerjaannya sudah mendekati tahap akhir. Sementara untuk perlintasan jalur alternatif masih dipertahankan.
“Kami membangun jalan setapak di sisi kanan longsor agar warga tetap bisa melintas,” sebutnya.
Dia berharap, pekerjaan bisa rampung sesuai jadwal mengingat kondisi cuaca yang kerap hujan turut menjadi kendala. “Tetap optimistis rampung sesuai jadwal, sehingga warga lebih aman ketika melintas,” tutupnya.
Sebelumnya, Lurah Sempaja Utara Dimas Kamaswara mengungkapkan, akses menuju Berambai ada dua jalur, pertama melalui poros Jalan Batu Besaung, kemudian melalui Jalan Inpres Tembok Tengah. Namun, di Batu Besaung juga mengalami longsor, kondisinya pun cukup parah, sehingga perlu dilakukan perbaikan besar dengan anggaran yang tidak sedikit. Sedangkan di Jalan Inpres Tembok Tengah, sebelumnya sempat tertutup longsoran, serta terdapat titik berpotensi longsor yang bakal menyebabkan patah dan lumpuh. "Warga sekitar bergotong royong meminjam alat berat dan membelikan solar agar bisa membuka jalur yang tertimpa longsor tanah," ucapnya. Jika jalur alternatif juga putus, artinya warga Berambai bisa terisolasi, karena jalur lain yakni melalui simpang Muara Badak juga sudah lama lumpuh akibat badan jalan yang patah akibat longsor. (dns/dra/k8)