Tersenggol Pikap, Ibu Rumah Tangga Meninggal

- Jumat, 19 November 2021 | 18:01 WIB

BONTANG – Kejadian tragis menimpa seorang ibu rumah tangga berinisial Ny, warga RT 59, Kelurahan Berebas Tengah. Kendaraan roda dua yang ditumpanginya tersenggol mobil pikap bernopol 8356 DH, di depan Gedung Aini Rasyifa, Tanjung Laut.

Kapolres Bontang AKBP Hamam Wahyudi mengatakan, kejadian itu terjadi sekira pukul 09.00 Wita. Saat itu kedua kendaraan dari arah yang sama menuju simpang empat Masjid Al Hijrah. Kemudian bersenggolan di lokasi kejadian. “Hasil olah TKP yang dilakukan, memang benar terjadi kecelakaan lalu lintas di lokasi itu,” kata Hamam.

Dijelaskan, laju pengemudi pikap berkisar 40-50 kilometer per jam. Ia belum bisa menjelaskan lebih lanjut mengenai arah yang akan dituju sopir pikap tersebut. Termasuk apakah menyalakan lampu sein sebelum menggeser kemudi. “Kami akan dalami dengan meminta keterangan dari sopir dan anak korban. Setelah ada pemeriksaan, baru ada penjelasan yang pasti,” ucapnya.

Saat ini sopir pikap yang berinisial Ek dan kendaraannya telah diamankan di Mapolres Bontang. Sementara, saksi di kejadian, Yudiansyah, berujar mobil pikap itu hendak belok menuju gang samping Gedung Aini Rasyifa. Keduanya dari arah Berebas Tengah.

Korban yang tersenggol kemudian tergeletak di tengah jalan. Lalu ditutupi menggunakan kain batik oleh warga di sekitar tersebut. “Ditabrak bak sebelah kirinya,” tutur Yudiansyah.

Korban mengalami luka serius di bagian kepala. Selanjutnya dilarikan ke RS Amalia untuk mendapatkan penanganan. Humas Rumah Sakit Amalia Rima Mentari membenarkan korban kecelakaan mendapatkan pertolongan di faskes yang berlokasi di Jalan R Suprapto. “Setengah jam setelah tiba di Instalasi Gawat Darurat, korban meninggal dunia,” kata Rima.

Pihak rumah sakit sudah memberikan pertolongan ketika tiba di faskes tersebut. Akan tetapi, korban mengalami penurunan kesadaran. Salah satu warga RT 59, Berebas Tengah, Amir Tosina mengaku, korban merupakan tantenya. Tiga bulan belakangan ini, korban juga mengalami kedukaan lantaran anak sulungnya yang berusia 16 tahun meninggal dunia saat bekerja di Banjarmasin.

“Anak sulungnya itu saat pandemi ini mencari pekerjaan. Padahal belum lulus jenjang SMP,” sebut pria yang juga sebagai ketua Komisi III DPRD ini.

Korban Ny ini sehari-harinya bekerja sebagai asisten rumah tangga di lokasi perumahan perusahaan. Saat kejadian, korban itu hendak pergi kerja. Diantar oleh anaknya. Korban ini merupakan tulang punggung keluarga lantaran suaminya sudah lansia.

“Orangnya ini baik sekali. Dia yang mencari nafkah untuk keluarganya,” terang Amir. (*/ak/ind/k16)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

EO Bisa Dijerat Sejumlah Undang-Undang

Rabu, 24 April 2024 | 08:00 WIB

Pengedar Sabu di IKN Diringkus Polisi

Rabu, 24 April 2024 | 06:52 WIB

Raup Rp 40 Juta Usai Jadi Admin Gadungan

Selasa, 23 April 2024 | 09:50 WIB

Masih Abaikan Parkir, Curanmor Masih Menghantui

Selasa, 23 April 2024 | 08:00 WIB
X