Kapasitas Tampung Air Sungai Bontang Menyusut

- Jumat, 19 November 2021 | 17:47 WIB
PRIORITAS: Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota merencanakan untuk meneruskan penurapan Sungai Bontang sebagai langkah antisipasi penanganan banjir di Kota Taman.
PRIORITAS: Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota merencanakan untuk meneruskan penurapan Sungai Bontang sebagai langkah antisipasi penanganan banjir di Kota Taman.

Pekerjaan penurapan Sungai Bontang tetap dilanjutkan tahun depan. Langkah ini sebagai upaya penanganan banjir di Kota Taman.

BONTANG – Daya tampung Sungai Bontang saat ini kurang dari satu juta meter persegi. Kapasitas ini jelas tidak sebanding lagi dengan volume air dari hulu jika terjadi banjir. Dengan demikian, perlu dilakukan penurapan untuk mendapat kapasitas yang ideal.

Penurapan nantinya menyasar dari jembatan Imam Bonjol sampai belakang rumah adat Lamin Dayak. Kurang lebih panjangnya 800 meter. Dengan penurapan ini dapat mengurangi genangan air akibat luapan sungai di RT 40, 39, 38, 37, 35, dan 8 Kelurahan Api-Api.

“Mengenai anggarannya belum bisa kami informasikan karena masih bergerak. Harapannya ini menjadi prioritas untuk penanganan banjir,” terang Kepala Seksi Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Sumber Daya Air, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK) Bontang Bambang Permadi.

Sumber pendanaan dipastikan melalui APBD Bontang 2022. Meskipun nantinya ada optimalisasi berbentuk penurapan, masih ada genangan. Kendati tidak setinggi dari sebelumnya. Dinas PUPRK juga akan mempertajam data volume tampung Sungai Bontang dan Guntung menggunakan drone lidar. Tujuannya memastikan kapasitas tersebut.

Disinggung mengenai belakang Lamin Dayak yang penurapannya sudah tinggi, Dinas PUPRK akan mendata. Sebagai langkah untuk menentukan penanganan terhadap elevansi air banjir dengan konstruksi yang ada.

Diketahui, beberapa hari lalu beberapa kawasan di Bontang diterjang banjir. Menurutnya, banjir disebabkan kondisi ekstrem.  Imbas intensitas hujan tinggi di daerah hulu daerah aliran sungai, ditambah kondisi pasang air laut sangat tinggi.

Ia juga berharap Bontang segera memiliki masterplan penanggulangan banjir. Pun demikian penyusunan sistem drainase, sehingga bisa memetakan, mengidentifikasi permasalahan banjir, serta mencari solusinya.

Sebelumnya diberitakan, Dinas PUPRK mengusulkan anggaran Rp 16 miliar untuk optimalisasi Waduk Kanaan melalui Bankeu Pemprov Kaltim 2022.

Selain pengerukan, pengerjaannya nanti meliputi penguatan tebing di area genangan waduk dan pembangunan infrastruktur di dalamnya.

Dijelaskan dia, daya tampung waduk saat ini berkisar 300 ribu meter persegi. Dengan pengajuan itu diharapkan volume waduk dapat menampung debit air sejumlah 400 ribu meter kubik.

Bambang menuturkan, program penanganan banjir akan terus berkesinambungan. Pihaknya mendorong selain menggunakan sumber dana APBD Bontang, juga melalui Bankeu maupun APBN. Tak hanya itu, Dinas PUPRK juga meminta percepatan pembangunan Bendungan Suka Rahmat sebagai pengatur aliran air melalui Sungai Bontang, sehingga dapat mereduksi debit air yang masuk melalui DAS Bontang. (*/ak/ind/k16)

 

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X