HATI-HATI..!! Sudah Tak Layak Dilintasi, Jembatan Ini Bisa Mendadak Ambruk

- Sabtu, 16 Oktober 2021 | 10:43 WIB
Secara teknis, kekuatan jembatan di Jalan Pontianak sudah tidak layak dilintasi kendaraan dengan beban berat. Sewaktu-waktu bisa saja ambruk.
Secara teknis, kekuatan jembatan di Jalan Pontianak sudah tidak layak dilintasi kendaraan dengan beban berat. Sewaktu-waktu bisa saja ambruk.

Secara teknis, kekuatan jembatan di Jalan Pontianak sudah tidak layak dilintasi kendaraan dengan beban berat. Sewaktu-waktu bisa saja ambruk.

 

BONTANG – Perbaikan jembatan di Jalan Pontianak, Kelurahan Gunung Telihan, hingga kini belum ada kejelasan. Namun diharapkan bisa terealisasi tahun depan, melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) 2020.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK) Bontang Tavip Nugroho mengatakan, sesungguhnya usulan ini telah diajukan di DAK tahun lalu. Bahkan sudah sempat masuk proses pelelangan. Namun, terkena imbas refocusing anggaran karena pandemi Covid-19.

Sehingga proses pendaftaran tender ditarik. Pagu anggarannya sebesar Rp 7 miliar. “Karena anggarannya ditarik oleh Kementerian Keuangan maka kami cabut di Unit Layanan Pengadaan (ULP) pada April 2020,” kata Tavip.

Nah, pada tahun ini sesungguhnya kembali diusulkan. Tetapi, tidak muncul dalam pagu anggaran. Ia berharap tahun depan bisa dikucurkan. Mengingat kondisi struktur jembatan sudah mengalami kerusakan. Fondasi jembatan telah ambles. Sehingga, konstruksinya turun.

Nantinya, tiang pancang sisi kanan dan kiri jembatan akan dibenahi. Perbaikan tidak akan memakai konsep penggunaan tiang tengah. Supaya arus air sungai bisa lancar. Termasuk struktur jalan jembatan bakal ditinggikan. Panjang jembatan 20 meter dengan lebar 8 meter. “Struktur jalan akan dibeton terlebih dahulu kemudian di-overlay,” ucapnya.

Ia berharap kas negara surplus. Sehingga usulan yang pernah diajukan ini dapat terealisasi. Sebab, warga selalu menanyakan rencana perbaikan struktur jembatan ini. Jika dikembalikan, maka proses tender akan dilakukan awal tahun. Dikarenakan pengerjaan infrastruktur ini membutuhkan durasi tujuh bulan. “Untuk pengeringan dan sehubungan pasang surut air,” tutur dia.

Sebelumnya, Dinas PUPRK menyatakan kondisi jembatan ibarat kanker stadium level 4. Sangat membahayakan sehingga dibutuhkan perombakan total secepatnya. Kabid Bina Marga, Dinas PUPRK Bontang Bina Antasariansyah mengatakan, jembatan berusia puluhan tahun itu bisa ambruk kapan saja.

Kata Bina, bila hujan deras, lantas ada kendaraan berbobot besar melintas, jembatan bisa patah kapan saja. Karena konstruksi yang mengisi badan jembatan sudah mengalami penurunan. Penyangganya pun sama, telah bergeser beberapa sentimeter.

Sementara, siring yang berada di bawah jembatan rupanya juga amblas. Sehingga, tanah meluber hingga kolong jembatan. “Kalau banjir besar, tanah bisa larut. Penyangga hilang, jembatan bisa crack,” pungkasnya. (*/ak/ind/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Penerimaan Polri Ada Jalur Kompetensi

Jumat, 19 April 2024 | 14:00 WIB

Warga Balikpapan Diimbau Waspada DBD

Jumat, 19 April 2024 | 13:30 WIB

Kubar Mulai Terapkan QR Code pada Pembelian BBM

Jumat, 19 April 2024 | 13:00 WIB

Jatah Perbaikan Jalan Belum Jelas

Jumat, 19 April 2024 | 12:30 WIB

Manajemen Mal Dianggap Abaikan Keselamatan

Jumat, 19 April 2024 | 08:25 WIB

Korban Diseruduk Mobil Meninggal Dunia

Jumat, 19 April 2024 | 08:24 WIB

Mulai Sesak..!! 60 Ribu Pendatang Serbu Balikpapan

Jumat, 19 April 2024 | 08:19 WIB
X