Pembangunan bendungan di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, menjadi salah satu proyek strategis nasional yang telah ditetapkan Presiden Joko Widodo.
”Pembangunan bendungan di wilayah Sepaku merupakan proyek infrastruktur penunjang ibu kota negara (IKN) Indonesia yang baru,” ujar Kepala Bagian Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara, Nicko Herlambang seperti dilansir dari Antara di Penajam, Jumat (8/10).
Menurut dia, Presiden Joko Widodo menetapkan pembangunan bendungan di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara sebagai salah satu proyek strategis nasional. Pembangunan bendungan di wilayah Sepaku tersebut dilakukan Balai Wilayah Sungai atau BWS Kalimantan III dengan anggaran lebih kurang Rp 711 miliar. ”Dana proyek pembangunan bendungan di Kecamatan Sepaku berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara atau APBN,” terang Nicko.
Pembangunan bendungan di wilayah Sepaku sekitar 378 hektare, bertujuan untuk mencukupi kebutuhan air bersih bagi masyarakat yang tinggal di ibu kota negara Indonesia yang baru. ”Diharapkan bendungan itu dapat mencukupi kebutuhan air bersih untuk ibu kota negara maupun kota/kabupaten penyangga,” ucap Nicko Herlambang.
”Proyek bendungan saat ini masuk tahap pembangunan fisik dan diperkirakan selesai pada 2023,” tambah dia.
Bendungan di Kecamatan Sepaku juga bermanfaat untuk pengendalian banjir serta dijadikan daerah pariwisata waduk dan konversi DAS (daerah aliran sungai) Tengin Baru. Wilayah Kecamatan Sepaku yang masuk dalam proyek pembangunan untuk konstruksi bendungan meliputi Desa Tengin Baru dan Sukomulyo. Wilayah Desa Argomulyo terkena proyek pembangunan untuk areal genangan bendungan.
Bendungan yang dibangun di wilayah Sepaku tersebut memiliki daya tampung sekitar 11,6 juta kubik dengan debit air 2.400 liter per detik. (jpc/ant)