Akses Siswa Jadi Perhatian Sekolah

- Senin, 11 Oktober 2021 | 10:31 WIB
PROKES KETAT: Siswa yang menjalani PTM terbatas wajib memerhatikan ketentuan terkait penanganan pandemi Covid-19.
PROKES KETAT: Siswa yang menjalani PTM terbatas wajib memerhatikan ketentuan terkait penanganan pandemi Covid-19.

BONTANG – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) memastikan rangkaian visitasi bakal rampung Senin (11/10). Terkhusus bagi sekolah yang mengajukan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas tahap kedua. Terdapat beberapa sekolah yang akan dikunjungi yakni SMP 1 dan SD Bintang.

Kepala SMP 1 Riyanto mengatakan, visitasi ini merupakan lanjutan dari kegiatan sebelumnya. Sekolahnya pernah ditinjau tim Disdikbud pada Kamis (6/10) lalu. Saat itu ada yang perlu dibenahi. Salah satunya menyangkut petunjuk arah akses siswa. Baik saat datang maupun pulang.

Sebelumnya sekolah memasang petunjuk arah di dinding. Tetapi dari Disdikbud menyarankan agar ditempel di lantai. Dengan warna yang berbeda. Biru menunjukkan alur datang dan merah menjadi lambang arah akses pulang. “Kami sudah benahi mengenai alur siswa ini pasca-visitasi sebelumnya,” kata Riyanto.

Nantinya tiga gerbang sekolah akan digunakan. Peruntukannya berbeda. Masing-masing dilalui oleh pelajar di empat rombel yang melaksanakan PTM terbatas. Pihak sekolah telah mengaturnya. Pun demikian dengan tempat duduk siswa.

Meja dan kursi yang disiapkan jumlahnya harus sesuai dengan ketentuan maksimal keterisian ruangan. Artinya hanya 50 persen dari kapasitas awal.

“Selebihnya meja-kursi harus dipindahkan. Tidak boleh disusun di belakang ruangan kelas. Kami juga sudah lakukan itu,” ucapnya.

Ia menyebut, mengajukan proposal pada 5 Oktober lalu. Dari 835 siswa, 82 persen orangtua menyetujui PTM terbatas. Dua persen tidak merekomendasikan dan sisanya belum memberikan jawaban.

Pihak sekolah akan mendata siswa yang masuk jika disetujui melaksanakan PTM terbatas. Peran pendataan itu bakal dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling. “Tidak bisa memaksa dalam hal ini. Sekolah tetap memberikan kesempatan untuk masuk sekolah. Kalau tidak datang, guru BK akan menanyakan alasannya,” tutur dia.

Rencananya, SMP 1 memberlakukan dua sif. Sif pertama diisi oleh kelas VII dan sebagian kelas IX. Sisanya pelajar akan masuk di sesi kedua. Jadwal ini akan berubah tiap bulannya.

Bila dalam sebulan ada lima pekan, minggu terakhir siswa menempuh pembelajaran daring. Sementara guru melakukan rapat evaluasi PTM terbatas. “Tahap awal siswa masuk dua jam maksimal. Satu hari ada empat mapel dengan durasi 30 menit,” sebutnya.

Riyanto berharap Disdikbud memberikan rekomendasi untuk melakukan PTM terbatas. Mengingat persiapan yang dilakukan telah semaksimal mungkin. Serupa, SD Bintang akan menjalani peninjauan hari ini.

Kepala SD Bintang Nafsul Muthmaimanah mengatakan, sudah mengatur alur masuk dan keluar siswa. Pihaknya menggunakan dua gedung untuk PTM terbatas. Harapannya mencegah terjadinya kerumunan.

“Jadi, nanti ada gedung utama dan belakang. Orangtua yang menjemput anaknya yang belajar di gedung belakang juga diharapkan tidak berada di gerbang utama,” kata Muthmaimanah.

Sekolah ini memiliki 14 rombel. Nantinya tiap rombel hanya diisi 50 persen jumlah siswa. Tujuh ruangan pun dipersiapkan. Dibagi dalam dua sesi. Sif pertama dimulai 07.30–09.30 Wita. Kemudian ada jeda 45 menit. Baru masuk ke sesi kedua.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Arus Mudik Laut di Samarinda Belum Meningkat

Jumat, 29 Maret 2024 | 20:00 WIB

Bendungan Marangkayu Sudah Lama Dinanti Warga

Jumat, 29 Maret 2024 | 16:45 WIB
X