Posko Desa jadi Ujung Tombak PPKM

- Selasa, 7 September 2021 | 09:53 WIB
Mendagri Tito K
Mendagri Tito K

JAKARTA - Pemerintah sudah mengumumkan level pemberlakuan pembatasam kegiatan masyarakat (PPKM). Desa menjadi salah satu ujung tombak dalam pelaksanaan PPKM ini. Selain PPKM, vaksinasi juga menjadi senjata dalam mengurangi penularan Covid-19.

Pemerintah mendorong adanya posko desa untuk penanganan Covid-19. Hingga 3 September lalu ada 51.498 posko desa yang terbentuk. 13 provinsi sudah melaporkan pembentukan posko desa. Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyatakan akan terus mengevaluasi adanya posko desa di setiap wilayah. "Ikhtiar ini dalam rangka memastikan terlaksananya kebijakan penanganan Covid-19 di tingkat desa," katanya.

Presiden Joko Widodo memang telah memerintahkan adanya keterlibatan desa dalam penanganan panxemi. Aturan inj tertuang dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat di tingkat mikro yaitu di tingkat Desa/Kelurahan.

Terpisah, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto melakukan tinjauan langsung ke Papua untuk melihat kesiapan venue yang akan digunakan untuk PON XX. Selain meninjau Stadion Lukas Enembe yang ada di Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Airlangga juga menggelar rakor evaluasi PPKM bersama kepala daerah.

Airlangga menekankan kepada seluruh Forkopimda Papua untuk terus mendorong jumlah kasus aktif. Terlebih, penyelenggaraan PON XX tinggal menghitung hari. Pasalnya, walaupun terjadi perbaikan level asesmen di Kabupaten Dogiyai dan Keerom, namun terjadi kenaikan level di Kabupaten Lanny Jaya (dari level 1 ke 3).

‘’Saya titip ke jajaran Forkompimda, supaya tingkat kasus ini bisa diturunkan dalam 1-2 minggu ke depan,’’ ujarnya akhir pekan.

Airlangga memerinci, jumlah kasus aktif di provinsi Papua per 3 September masih mencapai 12.378 kasus. Jumlah itu masih meningkat 6,8 persen dibandingkan kondisi 9 Agustus lalu. ‘’Kondisi ini menjadikan provinsi ini memiliki jumlah kasus aktif terbesar kedua (di luar Jawa Bali) di bawah Provinsi Sumatera Utara yang sebanyak 19.422 kasus,’’ jelasnya.

Meski demikian, secara umum di tingkat nasional terjadi penurunan kasus aktif di daerah luar Jawa Bali, yaitu di wilayah Sumatera (-48,41 persen) Nusa Tenggara (-71,20 persen), Kalimantan (-60,25 persen), Maluku-Papua-Papua Barat (-29,26 persen).

Khusus Provinsi Papua, per 3 September 2021, jumlah kasus aktif kumulatif dari tahun lalu adalah 32.568 kasus (share nasional 0,79 persen), sedangkan kasus aktif seminggu terakhir adalah 12.378 kasus (38 persen). Sementara untuk persentase kumulatif dari awal pandemi sampai 3 September 2021, tingkat kesembuhan 19.832 kasus (60,9 persen), dan tingkat kematian 358 kasus (1,10 persen).

Positivity rate tercatat masih cukup tinggi, terutama di Kab. Supiori (60,0 persen), Mamberamo Tengah (33,3 persen), sehingga jumlah testing masih harus ditingkatkan. Capaian testing yang cukup tinggi di hanya di Kab. Boven Digoel dan Kota Jayapura yang sudah lebih dari 80 persen.

Jika dilihat dari zonasi risiko, Provinsi Papua termasuk dalam zonasi risiko sedang (zona oranye). Terdapat 15 Kab/Kota dengan risiko rendah (zona hijau), 14 Kab/Kota dengan risiko sedang (zona oranye). Sementara, BOR Provinsi Papua yaitu 36 persen, di atas BOR nasional (22 persen). Sejumlah Kab/Kota BOR masih berada di atas 50 persen, terutama di Lanny Jaya dan Mappi (100 persen), Mimika, Tolikara, Boven Digul, Jayawijaya (>50 persen).

Pada kesempatan lain Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate yakin Indonesia mampu melewati masa sulit karena memiliki dua modal sosial yang kuat yakni gotong royong dan kolaborasi. Dia pun mengapresiasi upaya semua pihak yang bahu membahu tanpa lelah dan tanpa "Siapa pun bisa berupaya, bahu membahu berusaha bersama menghadapi pandemi Covid-19," ungkapnya.

Setiap individu menurutnya memiliki peran. Dengan mematuhi dan disiplin protokol kesehatan sudah amat berarti di masa sekarang ini. Kemudian saling mengingatkan antar anggota masyarakat yang lengah menjalankan protokol kesehatan juga tak kalah penting. "Semua terlihat sederhana dan bisa dilakukan siapa saja, tapi sesungguhnya itu amat berarti dalam menghadapi pandemi," katanya.

Hal lain yang lain bisa dilakukan masyarakat adalah segera divaksinasi. Dalam penyelenggaraan vaksinasi, Johnny menyambut baik kolaborasi yang dilakukan pemerintah pusat maupun daerah serta berbagai instansi.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Bendungan Marangkayu Sudah Lama Dinanti Warga

Jumat, 29 Maret 2024 | 16:45 WIB
X