Di Bontang Baru Tiga Sekolah Ajukan Permohonan PTM

- Selasa, 7 September 2021 | 09:48 WIB

BONTANG–Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bontang menyatakan baru tiga sekolah yang mengajukan permohonan. Mengenai rencana pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Kabid Pendidikan Dasar Disdikbud Saparudin memerincikan dua sekolah swasta dan satu negeri.

“Baru dari SD IT Cahaya Fikri, SD IT Asy Syaamil, dan SD 003 Bontang Utara,” kata Saparudin. Saat ini, pihaknya masih menunggu dari sekolah lainnya. Berkenaan dengan durasi pengumpulan administrasi, Disdikbud tidak mematok target. Mekanisme ini menindaklanjuti dari surat edaran Pemkot Bontang terkait kriteria level 3 pandemi Covid-19 di Kota Taman.

Sesuai regulasi pemerintah pusat dalam level tersebut dapat melangsungkan PTM terbatas. Dengan kapasitas maksimal tiap kelasnya diisi 50 persen.

Kondisi ini membuat potensi PTM terbatas akan digelar secara bertahap. Nantinya hasil data yang masuk bakal dilakukan verifikasi ulang. Setelah persyaratan memenuhi maka Disdikbud akan mengeluarkan surat izin PTM terbatas dengan catatan.

Mengacu hasil monitoring yang dilakukan oleh petugas dari instansi terkait. “Sifatnya kami menunggu dari pengajuan yang dilakukan oleh sekolah,” ucapnya.

Sebelumnya, Disdikbud sudah mengeluarkan surat bernomor 420/1092/Dikbud.02. Tertanggal 30 Agustus lalu. Surat ini ditujukan kepada seluruh kepala TK, SD, dan SMP se-Bontang. Persyaratan PTM Terbatas ialah mengajukan permohonan ke Kepala Disdikbud berisikan data jumlah guru dan tenaga kependidikan (GTK) yang sudah mendapatkan vaksin lengkap. Ditambah jumlah GTK yang belum divaksin.

Selain itu, persentase jumlah orangtua yang menyetujui pelaksanaan PTM terbatas di sekolah tersebut. Sekolah juga diwajibkan melampirkan surat keputusan pembentukan Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di tiap satuan pendidikan.

“Terakhir ialah surat pernyataan bersama kepala dan komite sekolah untuk mematuhi protokol kesehatan,” tutur dia. Dijelaskan dia, sebelumnya puskesmas di wilayah kerja masing-masing sudah melakukan monitoring sarana prokes. Hasilnya pun sudah keluar pada Juni lalu. Namun langkah ini urung dilakukan. Seiring dengan melonjaknya tren penyebaran virus corona, Juli lalu.

“Memang dokumen ini seluruhnya telah ada sebelumnya. Tapi pastikan data yang baru,” sebutnya. Simulasi PTM terbatas pun telah dilakukan pada saat ujian sekolah dan ujian akhir semester lalu. Kendati PTM nanti dimulai, tapi pada prinsipnya ini tak murni tatap muka seutuhnya. Tapi hybrid. Alias kombinasi daring dan luring. Rencananya, tiap jenjang kelas hanya belajar dua hari di sekolah. Sisanya empat hari masih daring. (*/ak/kri/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Stadion Batakan Segera Dilengkapi Lapangan Latihan

Selasa, 23 April 2024 | 13:22 WIB

BPKAD Proses Hibah Lahan Perum Bumi Sempaja

Selasa, 23 April 2024 | 10:00 WIB

SIC Bersedia Biayai Waterfront City

Selasa, 23 April 2024 | 08:30 WIB

Lima SPBU di Kutai Barat Wajibkan QR Barcode

Senin, 22 April 2024 | 20:00 WIB

SIC Bersedia Biayai Waterfront City

Senin, 22 April 2024 | 16:00 WIB

Pemilik Rumah dan Ruko di Paser Diimbau Punya Apar

Senin, 22 April 2024 | 12:30 WIB
X