Kota Taman tidak pernah surut menghasilkan seniman. Setidaknya fakta itu tecermin dari banyaknya perwakilan pelajar yang tampil di pentas Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N), tahun ini.
ADIEL KUNDHARA, Bontang
KATA-Kata berima tersusun dalam sebuah lirik. Terpadu dengan notasi yang ciamik. Instrumen string digabung etnik. Semua keahlian itu dimiliki Dewi Fadiyah Hadinah, siswi SMK 1 Bontang. Selidik punya selidik, pemilik paras cantik ini salah satu wakil Kaltim di ajang FLS2N cabang lomba cipta lagu.
Awalnya ketertarikan terhadap musik lahir sejak 2016. Ketika itu, dia masih duduk di bangku SD. Bentuknya dengan terlibat menjadi tim paduan suara. Posisinya cukup mentereng yakni dirjen. Tugasnya memadukan dan mengharmonisasikan notasi dari seluruh anggota.
“Waktu SD saya ikut lomba itu menjadi juara pertama se-Bontang. Kala itu sudah ada gambaran awal mengenai musik,” kata Dewi.
Saat berada di jenjang SMP, dia mulai mencoba menekuni cipta lagu. Biasanya lagu yang digarap terinspirasi dari sebuah kesedihan. Lagu itu langsung dicatat, baik lirik maupun notasinya. Meski Dewi tidak pernah les berkaitan dengan bidang musik.
Artinya, pengetahuan didapati secara autodidak. Terakhir dia menghasilkan karya instrumen untuk penampilan teater pada April tahun ini. Judulnya Yang Dicurah dan Di Tengah Kepedihan.
Informasi FLS2N didapatkan dari pihak sekolah. Peminat cabang lomba cipta lagu yang kurang menjadi kesempatan baginya merajut mimpi. Dewi seketika dipilih oleh guru untuk menjadi wakil ke tingkat provinsi. Mengingat di jenjang kota, perlombaan ini ditiadakan.
“Sisa saya yang disuruh ikut lomba ini yang belum ada pesertanya. Cabang lomba ini baru soalnya. Tahun lalu tidak ada,” ucapnya.
Dua lagu yang diciptakan berjudul Negaraku Indonesia dan Sate Payau. Negaraku Indonesia terinspirasi dari kekayaan alam Indonesia. Baik dari aspek budaya, suku, maupun keindahan pesonanya. Instrumen gamelan diselipkan berbaur dengan suara alat musik modern. Pesan yang termuat dalam lagu ini ialah kebahagiaan menjadi bagian negara Indonesia.
Sementara itu, lagu Sate Payau menceritakan terkait makanan khas Kutai, Kaltim. Terbuat dari bahan daging rusa. Biasanya ditemui di acara adat. Pada lagu daerah ini diperkukuh dengan instrumen alat musik sampe’. Bumbu rempahnya nyaman di lidah. Olahannya menggugah selera. “Kedua lagu ini saya ciptakan Juli. Memang khusus untuk FLS2N,” tutur dia.
Selama penggarapan, Dewi didampingi guru pelatih. Perannya sangat sentral. Memberikan sedikit ubahan baik di lirik maupun aransemen. Tingkat kesulitan lagu diperhatikan. Demi menambah poin dari dewan juri. Selain itu, dia ingin memberikan penampilan yang terbaik.