SAMARINDA – Sekitar Maret lalu, aktivitas pembangunan Taman Tepian Mahakam segmen Jalan Slamet Riyadi, Kecamatan Sungai Kunjang, berhenti.
Nyatanya, taman yang dianggarkan Rp 14 miliar di APBD Murni 2020 itu belum kunjung diresmikan. Dari luar, pagar dari seng menutup bagian tepi jalan, sedangkan di bagian dalam, beberapa bangunan menyerupai buah sudah berdiri, namun terlihat tak sempurna, menandakan kesan mangkrak.
Atas kondisi tersebut, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda Nurrahmani angkat bicara. Pembangunan taman telah dilanjutkan dan dimulai sekitar pertengahan Agustus. Targetnya sebelum perhelatan Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) yang direncanakan berlangsung awal November mendatang di Kota Tepian, taman sudah dibuka. “Kami melakukan sejumlah pembangunan seperti beberapa titik taman bunga, melengkapi pintu toilet yang hilang, pekerjaan kelistrikan, dan instalasi air,” ucapnya, Minggu (22/8).
Soal pembangunan yang sempat mangkrak, Yama (sapaan akrab Nurrahmani) menjelaskan, memang pembangunan oleh kontraktor pelaksana dari 2020 tidak tuntas. Bahkan sempat dilakukan penambahan waktu hingga Februari 2021, dan pembangunan baru mencapai 80 persen. Sehingga, sejumlah itu pula kontraktor dibayarkan. “Selama ini menunggu Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI. Setelah dapat rekomendasi, menyatakan pembangunan taman itu bisa dilanjutkan, Agustus kami mulai membenahi beberapa kekurangan,” lanjutnya.
Soal anggaran untuk melanjutkan pembangunan, Yama menyebut tidak ada alokasi anggaran khusus di 2021. Pihaknya hanya menggunakan anggaran operasional rutin, hasil dari pergeseran beberapa kegiatan pembenahan taman di lokasi berbeda. “Kami kejar terus karena memang personel dan anggaran terbatas. Karena saat agenda Apeksi November nanti, rencananya akan ada penanaman pohon oleh sejumlah perwakilan kota yang hadir,” tutupnya. (dns/dra)
