Tambang Ilegal Dibahas di Dewan

- Jumat, 13 Agustus 2021 | 12:10 WIB
Andi Faisal
Andi Faisal

DOK/KP

Potensi kerusakan infrastruktur dan fasilitas umum lainnya di Kecamatan Tenggarong Seberang, akibat aktivitas tambang ilegal akan dibahas di DPRD Kukar. Rapat dengar pendapat itu bakal digelar Komisi III DPRD Kukar, Kamis (12/8).

 

TENGGARONG–Keretakan jalan di Desa Kerta Buana, Kecamatan Tenggarong Seberang, diduga terjadi karena aktivitas tambang ilegal. Selain itu, potensi penurunan kualitas air bersih di kolam eks tambang yang menjadi sumber bahan baku produksi PDAM juga kian membuat resah.

Permasalahan ini juga berkaitan dengan dugaan aktivitas tambang ilegal di areal tersebut. Dikonfirmasi hal itu, Ketua Komisi III DPRD Kukar Andi Faisal tak menampiknya. Politikus Partai Golkar itu mengatakan, rapat rencananya juga dihadiri langsung unsur pimpinan DPRD Kukar.

Sejumlah pemangku kebijakan serta pihak perusahaan tambang batu bara yang beroperasi di Tenggarong Seberang juga akan diundang. Di antaranya, PT Mahakam Sumber Jaya (MSJ), PT Bukit Baiduri Energi (BBE), PT Kitadin dan PT Gerbang Daya Mandiri (GDM).

Selain itu, diundang sejumlah instansi pemerintahan seperti Dinas ESDM Kaltim, ESDM Kukar, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kukar, Kecamatan Tenggarong Seberang, Polsek Tenggarong Seberang, serta pihak pemerintah desa setempat.

“Ya.. kita akan mengundang kembali para pemangku kebijakan serta pihak perusahaan tambang untuk menindaklanjuti informasi adanya aktivitas tambang ilegal tersebut. Apalagi kabarnya juga telah mengganggu fasilitas umum,” katanya.

Selain ingin mengetahui kondisi dampak lingkungan, pihaknya ingin mengetahui sejauh mana pengawasan, serta kendala yang terjadi di lapangan. Sehingga. lanjut dia, dengan duduk satu meja diharapkan bisa menentukan langkah penanganan aktivitas tambang ilegal tersebut.

“Apalagi jika memang benar telah mengganggu dan merusak fasilitas umum di sana,” katanya.

Sebelumnya, Direktur Utama PDAM Tirta Mahakam Suparno mengakui jika di dekat lokasi tersebut terdapat aktivitas tambang ilegal. Indikasi itu juga semakin menguat sejak pemasangan seng yang menutup pandangan ke arah bibir jalan

Kekhawatiran akan menurunnya kualitas air bersih di lokasi tersebut juga muncul lantaran sedimentasi kolam yang semakin tinggi. “Bekas galian tambang juga masuk ke kolam,” jelasnya. (qi/kri/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Manajemen Mal Dianggap Abaikan Keselamatan

Jumat, 19 April 2024 | 08:25 WIB

Korban Diseruduk Mobil Meninggal Dunia

Jumat, 19 April 2024 | 08:24 WIB

Mulai Sesak..!! 60 Ribu Pendatang Serbu Balikpapan

Jumat, 19 April 2024 | 08:19 WIB

Jalan Rusak di Siradj Salman Minta Segera Dibenahi

Kamis, 18 April 2024 | 10:00 WIB
X