”Ekspor” Indonesia Tersebar dari Azerbaijan sampai Guatemala

- Kamis, 5 Agustus 2021 | 10:44 WIB
Muamar Qadafi dan Kevin Cordon
Muamar Qadafi dan Kevin Cordon

Ada pemain asal Indonesia, ada yang keturunan Indonesia, dan ada pula pelatih dari Indonesia di skuad bulu tangkis sejumlah negara lain. Kerasnya persaingan di dalam negeri membuat berkarier di luar negeri menjadi jalan keluar.

 

RAGIL PUTRI IRMALIA, Jakarta, Jawa Pos

 

ADA Flandy Limpele di balik keberhasilan Aaron Chia/Soh Wooi Yik merebut perunggu ganda putra. Ada Muamar Qadafi di belakang kejutan Kevin Cordon menembus semifinal tunggal putra.

Di ajang badminton Olimpiade Tokyo 2020, daftar itu masih bisa diperpanjang di deretan pemain. Ada Setyana Mapasa yang menjadi andalan Australia di ganda putri berpasangan dengan Gronya Somerville. Juga Ade Resky Dwicahyo yang mewakili Azerbaijan di tunggal putra.

Ini baru yang tampil di pentas Olimpiade. Di luar peserta ajang empat tahunan itu, masih sangat banyak pemain dan pelatih Indonesia yang berkiprah di semua benua.

Mulai benua yang sangat akrab dengan bulu tangkis seperti Asia dan Eropa hingga yang terbilang masih asing dengan olahraga tepuk bulu itu seperti Amerika dan Afrika.

”Banyak, Mas. Ada beberapa teman Indonesia yang melatih di sana,” kata Qadafi ketika ditanya Jawa Pos tentang kiprah pelatih dan pemain Indonesia di Amerika Tengah dan Selatan.

Di antara yang banyak itu ada Deariska Putri Medita, alumnus PB Djarum, yang melatih di Peru bersama sang suami. Ada pula Tedy Supriyadi, jebolan PB Djarum juga, yang menjadi sparring partner timnas Kanada di Olimpiade 2020.

Bisa dibilang kalau Brasil adalah pengekspor pemain dan pelatih sepak bola terbesar di dunia, untuk bulu tangkis status itu dipegang Indonesia. Dengan kalimat lain, Indonesia memegang peran penting dalam persebaran badminton di penjuru bumi.

Dan, menurut Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation Yoppy Rosimin, itu lumrah terjadi. Sebab, persaingan di dalam negeri sangat ketat.

”Mereka kan juga butuh pekerjaan. Dengan keahlian bulu tangkis itu, banyak tawaran yang datang dari negara yang bulu tangkisnya kurang maju,” kata Yoppy kepada Jawa Pos.

Yoppy mengungkapkan, pihaknya sering dimintai rekomendasi pemain atau pelatih yang ingin berkarier ke luar negeri. Selain ekspor, ada yang datang ke Indonesia untuk menimba ilmu.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Tinjau Langsung Perkembangan Atlet

Sabtu, 20 April 2024 | 17:10 WIB

Serasa Membalap di Atas Es

Sabtu, 20 April 2024 | 14:35 WIB

“Bukan Saya yang Indisipliner”

Jumat, 19 April 2024 | 16:00 WIB

KBL Kembali Digulirkan Akhir Pekan Ini

Jumat, 19 April 2024 | 15:00 WIB

Ingin Gelar Kejuaraan Paralayang Dunia di Kotabaru

Jumat, 19 April 2024 | 14:30 WIB

Karate Fokus Mengasah Psikis

Selasa, 16 April 2024 | 11:30 WIB

Duka Olahraga Kaltim, Polo Berpulang

Selasa, 16 April 2024 | 10:50 WIB

Dansa Kaltim Berharap Tryout ke Luar Negeri

Selasa, 16 April 2024 | 10:30 WIB

Aldila Debut Ganda di Stuttgart

Senin, 15 April 2024 | 17:34 WIB

Gia Sedih Bakal Lawan Megawati

Senin, 15 April 2024 | 16:30 WIB

Bukti Gaharnya Performa Aprilia

Senin, 15 April 2024 | 14:45 WIB
X